
Truk Tangki yang terguling melintang menutup jalan diatas jembatan sungai Brantas (suaraharianpagi.id/red)
Sidoarjo – suaraharianpagi.id
Sebuah truk tangki pengangkut gas elpiji terguling di ruas Jalan Raya Bypass, tepat di atas Jembatan Sungai Brantas yang menghubungkan Mojokerto dan Sidoarjo, Kamis (5/6) pagi.
Insiden tunggal yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB itu memicu kemacetan parah di kedua arah selama berjam-jam.
Truk jenis Hino dengan nomor polisi AG 8087 UF tersebut dikemudikan oleh Bagus Rahmad (35), warga Kediri, yang saat itu tengah dalam perjalanan dari Gresik menuju Kediri.
Truk yang membawa 15 ton gas elpiji tersebut kehilangan kendali dan terguling melintang di badan jalan usai menabrak pembatas tengah.
Kepada petugas, Bagus mengaku mengantuk saat kejadian. Minimnya pencahayaan di jalur tersebut serta sorotan lampu dari kendaraan lain memperburuk visibilitas dan konsentrasi.
“Saya sempat keluar tol untuk memeriksa baut ban, lalu masuk tol lagi dan lanjut perjalanan. Saat masuk jalur ini, saya sudah mulai mengantuk, ditambah lampu kendaraan dari arah berlawanan sangat menyilaukan,” ujarnya di lokasi.
Meski kecelakaan ini tidak menelan korban jiwa, dampaknya terasa luas. Posisi truk yang melintang di sisi barat jembatan membuat arus lalu lintas dari arah Mojokerto menuju Surabaya lumpuh total. Sopir dan kernetnya, Solikul Sigit, selamat tanpa mengalami luka.
Petugas dari Polsek Tarik dan Satlantas Polres Mojokerto bergerak cepat ke lokasi untuk mengatur lalu lintas, sembari menunggu kedatangan alat berat dari perusahaan pemilik truk, PT Dian Rama Gas Kediri.
Kepala Satlantas Polres Mojokerto, AKP Ridho Rinaldo Harahap, mengatakan bahwa meski lokasi berada di perbatasan, secara administratif kecelakaan berada di wilayah Sidoarjo.
“Penanganan kasus ini berada di bawah kewenangan Polres Sidoarjo. Kami fokus membantu pengaturan lalu lintas agar kemacetan di wilayah Mojokerto bisa terurai,” ujarnya.
Hingga siang hari, proses evakuasi masih berlangsung dan kepadatan lalu lintas belum sepenuhnya terurai.
Kejadian ini kembali menggarisbawahi dua isu utama dalam keselamatan lalu lintas: perlunya peningkatan penerangan di jalur-jalur vital dan pentingnya manajemen kelelahan pengemudi terutama bagi kendaraan pengangkut bahan berbahaya yang berisiko tinggi. *red