Kalapas Rudi Kristiawan foto bersama Tim surveyor dari LAFKI di lapas kelas IIB Mojokerto.(Suaraharianpagi.id/dsy)
Mojokerto — Suaraharianpagi.id
Klinik Pratama Lapas Kelas IIB Mojokerto menerima kunjungan tim surveyor dari Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) pada Minggu (26/10/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari proses akreditasi untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan.
Kegiatan berlangsung di aula utama Lapas Mojokerto dengan penuh antusiasme dari jajaran petugas dan tenaga kesehatan. Sebelumnya, proses penilaian telah diawali dengan pembukaan dan asesmen daring melalui Zoom Meeting pada 22 Oktober 2025.
Dalam sesi itu, tim LAFKI melakukan penilaian administratif dan wawancara awal terkait standar pelayanan, manajemen mutu, serta kesiapan fasilitas klinik.
Dua surveyor LAFKI, Sumiati dan Yunike Susilo, kemudian melakukan survei lapangan dengan meninjau langsung sarana prasarana klinik, alur pelayanan pasien, pencatatan rekam medis, dan penerapan standar keselamatan pasien.
Mereka juga berdialog dengan petugas kesehatan dan pimpinan lapas untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai ketentuan.
Tak hanya itu, tim surveyor turut meninjau kebersihan lingkungan klinik, termasuk ruang tindakan dan kamar mandi. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kebersihan dan sanitasi klinik terjaga baik sesuai prinsip pelayanan kesehatan yang layak.
Kepala Lapas Mojokerto Rudi Kristiawan menegaskan, proses akreditasi ini menjadi langkah penting dalam menjaga mutu layanan kesehatan di lingkungan pemasyarakatan.
“Kami berkomitmen memberikan layanan kesehatan terbaik bagi warga binaan, baik dari sisi fasilitas maupun profesionalisme tenaga medis,” ujar Rudi.
Ia menambahkan, Klinik Pratama Lapas Mojokerto tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pada upaya promotif dan preventif. Program edukasi kesehatan rutin digalakkan agar warga binaan lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan.
Tim LAFKI memberikan apresiasi atas kesiapan dan kinerja Klinik Pratama Lapas Mojokerto. Menurut mereka, klinik ini telah menunjukkan penerapan standar mutu yang baik dalam manajemen obat, mekanisme rujukan, hingga pengendalian risiko infeksi. Kolaborasi antarbidang di lingkungan lapas dinilai menjadi salah satu kunci keberhasilan pelayanan.
Selain menilai klinik, tim juga meninjau dapur Lapas Mojokerto. Hasilnya, kebersihan, kerapian, dan sistem pengolahan makanan bagi warga binaan dinilai telah memenuhi standar higienitas dan keamanan pangan.
Kini, Klinik Pratama Lapas Mojokerto tengah menunggu hasil resmi penilaian dari LAFKI. Pihak lapas optimistis dapat meraih predikat Paripurna, mengingat seluruh aspek pelayanan dan sarana pendukung telah disiapkan sesuai standar nasional akreditasi fasilitas kesehatan.
“Kami akan terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang manusiawi, profesional, dan berkelanjutan,” tutup Rudi.*dsy
