Foto : kondisi jalan setelah dan sebelum diperbaiki oleh warga (suaraharianpagi.id/bun)
Sampang – suaraharianpagi.id
Jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Kedungdung dengan Kecamatan Banyuates, tepatnya di Desa Larlar, mengalami kerusakan parah. Akibat tidak adanya perbaikan dari pemerintah, warga setempat terpaksa memperbaikinya secara gotong royong dengan dana hasil patungan dan sumbangan dari masyarakat sekitar.
Saat dikonfirmasi oleh media suaraharianpagi, tokoh pemuda Desa Larlar, Fauzi, menyampaikan melalui akun WhatsApp bahwa perbaikan jalan tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama warga demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
“Perbaikan jalan ini atas dasar kekompakan warga Desa Larlar dan sekitarnya. Untuk biayanya, kami mengandalkan sumbangan dari warga, bahkan ada yang meminta bantuan dari kerabat yang merantau di luar negeri seperti Malaysia. Tapi tidak semua diminta, hanya mereka yang dianggap mampu saja,” ujar Fauzi singkat.
Fauzi juga menambahkan bahwa sebelumnya warga sempat merasa optimis karena adanya pernyataan dari Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, yang menjanjikan akan ada perbaikan dan pelebaran jalan.
Mendengar kabar tersebut, warga bahkan dengan sukarela menebang pohon-pohon miliknya yang dianggap mengganggu proses perbaikan. Namun, hingga saat ini, proyek tersebut tidak kunjung direalisasikan.
Senada dengan Fauzi, Sahidi, salah satu warga Desa Larlar, menyebutkan bahwa dana yang dikeluarkan untuk perbaikan jalan ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp500 juta.
“Insyaallah biayanya lebih dari Rp500 juta, karena bahan yang kami gunakan sama seperti proyek pemerintah. Untuk pengecoran, kami membeli beton cor pabrikan dari Radimax,” ungkap Sahidi.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, sebelum dilakukan perbaikan, kondisi jalan tersebut sangat membahayakan pengguna karena licin dan berlumpur.
Menanggapi ketiadaan perhatian dari pemerintah daerah, baik Fauzi maupun Sahidi menyayangkan sikap tersebut. Mereka berharap setidaknya ada penjelasan atau permohonan maaf resmi dari pemerintah jika memang belum ada anggaran, agar masyarakat tidak terlalu menggantungkan harapan. *bun/ds
