
Kabupaten Mojokerto – suaraharianpagi.id
Dalam upaya memperkuat pelayanan kesehatan masyarakat dan mempercepat penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar program Gema Pitu (Gerakan Bersama Masyarakat di Posyandu Integrasi Terpadu) di Pendopo Balai Desa Blimbingsari, Kecamatan Sooko, Selasa (20/5).
Wakil Bupati Mojokerto, M. Rizal Octavian, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung fungsi strategis Posyandu sebagai pusat layanan kesehatan keluarga.
Menurutnya, kualitas sumber daya manusia yang unggul adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045, dan itu dimulai dari perhatian serius terhadap kesehatan anak sejak usia dini.
“Stunting adalah ancaman nyata bagi generasi masa depan. Kolaborasi semua pihak sangat penting untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” ujar Mas Wabup, sapaan akrabnya.
Program Gema Pitu mengusung pendekatan holistik terhadap siklus hidup manusia, mulai dari remaja, ibu hamil, balita, hingga lansia. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip Integritas Layanan Pokok (ILP) Posyandu, yang tidak hanya fokus pada balita, tetapi juga menyentuh berbagai aspek kesehatan masyarakat.
“Posyandu harus menjadi pusat layanan kesehatan yang aktif dan terintegrasi, bukan sekadar tempat menimbang bayi. Perlu sinergi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dunia usaha, hingga komunitas untuk memperluas cakupan dan memperkuat kaderisasi,” tambahnya.
Mas Wabup juga menyampaikan harapan agar seluruh elemen masyarakat turut menjaga keberlanjutan program ini.
“Kita ingin memastikan tidak ada lagi anak kekurangan gizi dan tidak ada ibu kehilangan nyawa karena layanan kesehatan yang terlambat,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan kerja keras, program Gema Pitu diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun masyarakat Mojokerto yang sehat, tangguh, dan siap menyongsong masa depan yang gemilang. *ds