Wakil Bupati Jombang, Salmanudin, S.Ag., M.Pd., menandatangani Deklarasi Satuan Pendidikan Ramah Anak MTs Madrasatul Qur’an (MQ) Tebuireng. (suaraharianpagi.id/dsy)
Jombang – suaraharianpagi.id
Komitmen mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi anak terus diperkuat oleh Pemerintah Kabupaten Jombang. Salah satunya melalui Deklarasi Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) yang digelar bersamaan dengan pembukaan Program Fashlun Talenta (Fashta) di MTs Madrasatul Qur’an (MQ) Tebuireng, Selasa (4/11).
Hadir mewakili Bupati Jombang Warsubi, S.H., M.Si., Wakil Bupati Jombang, Salmanudin, S.Ag., M.Pd., menyampaikan dukungan penuh atas inisiatif madrasah yang dinilai sejalan dengan visi Kabupaten Jombang sebagai Kabupaten Layak Anak. Acara berlangsung di GOR Madrasatul Qur’an Tebuireng dan turut dihadiri Kepala Kemenag Kabupaten Jombang Dr. H. Muhajir, S.Pd., M.Ag., Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an KH Abdul Hadi Yusuf, Kepala MTs MQ H. Fuad Taufiq, S.Ag., M.Pd., para kepala OPD terkait, calon peserta didik, wali murid, serta keluarga besar madrasah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Salmanudin yang juga merupakan alumni Madrasatul Qur’an tahun 1981–1994, mengawali dengan pesan motivatif bagi para santri agar selalu semangat menuntut ilmu dengan penuh disiplin dan adab.
“Kuncinya jangan melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh para kyai atau guru. Karena dari ketaatan itulah datang manfaat dan barokah ilmu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wabup Salmanudin menegaskan bahwa deklarasi SRA menjadi langkah penting untuk memastikan sekolah benar-benar menjadi tempat belajar yang aman, ramah, dan bebas dari kekerasan.
“Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik. Tidak boleh ada kekerasan fisik, seksual, maupun perundungan yang menghambat tumbuh kembang anak,” tegasnya.
Ia menambahkan, setiap anak berhak memperoleh perlindungan, pendidikan berkualitas, dan kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan keluarga harus bersinergi agar hak-hak anak tersebut benar-benar terpenuhi.
Selain deklarasi SRA, Wakil Bupati Jombang juga memberikan apresiasi atas peluncuran Program Fashlun Talenta (Fashta), yang menjadi ruang bagi siswa SD/MI untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an sekaligus memperdalam ilmu agama sebelum masuk ke MTs Madrasatul Qur’an.
“Program Fashta ini memberikan kesempatan bagi calon santri dan wali santri untuk mengenali kemampuan serta bakat anak sejak dini. Dengan begitu, pendampingan yang diberikan bisa lebih tepat sasaran. Ini adalah inovasi pendidikan yang patut diapresiasi,” tuturnya.
Atas nama Bupati Jombang Warsubi, Wabup Salmanudin juga berpesan agar MTs Madrasatul Qur’an konsisten menjaga semangat motonya: “Madrasah yang mengedepankan pendidikan, unggul dalam kualitas dan kuantitas, ramah anak dan lingkungan, serta mengikuti perkembangan teknologi.”
“Di era digital, lembaga pendidikan harus mampu beradaptasi. Nilai-nilai agama yang kuat harus berjalan seiring dengan kemajuan teknologi agar lahir generasi santri yang cerdas secara spiritual, intelektual, dan melek teknologi,” tandasnya.
Menutup sambutannya, Wabup Salmanudin mengajak seluruh guru, tenaga kependidikan, dan wali santri untuk terus bersinergi dalam mengawal masa depan anak-anak.
“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan kebersamaan, kita bisa menciptakan generasi yang berakhlak, cerdas, dan berdaya saing,” pungkasnya.
Sebagai penanda resmi, acara Deklarasi Sekolah Ramah Anak dan Program Fashta ditutup dengan penandatanganan deklarasi dan pelepasan burung merpati, simbol harapan agar setiap anak tumbuh dalam suasana damai, merdeka, dan penuh kasih sayang. *dsy
