Sampang – suaraharianpagi.id
Langkah berani Bupati Sampang H. Slamet Junaidi bersama Wakil Bupati Lora Mahfud dalam merelokasi RSUD dr. Mohammad Zyn mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan. Relokasi ini dinilai sebagai terobosan strategis dan visioner dalam menjawab persoalan klasik seputar layanan kesehatan di Kabupaten Sampang.
Selama ini, RSUD dr. Mohammad Zyn di lokasi la8ma menghadapi berbagai kendala serius, seperti keterbatasan lahan, kemacetan lalu lintas, hingga ancaman banjir yang mengganggu pelayanan. Relokasi ke lokasi baru dinilai sebagai solusi menyeluruh dan jangka panjang demi pelayanan kesehatan yang lebih memadai.
Direktur Indonesia Analysis Politic and Policy Consulting (Ide@), Samhari, S.Ip., menyebut keputusan Bupati Slamet Junaidi sebagai langkah berani dan berpihak pada rakyat.
“Kita harus jujur. Rumah sakit saat ini sudah tidak memadai macet, sempit, dan rawan banjir. Jika ada pemimpin yang berani berpikir maju, itu harus didukung, bukan dicurigai,” tegasnya, Senin (23/06).
Menanggapi tudingan bahwa relokasi ini berkaitan dengan kepentingan pribadi, Samhari menyayangkan narasi tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk politisasi terhadap kebijakan publik.
“Kalau menolak tanpa data, itu justru menghambat kemajuan. Relokasi ini sudah melewati kajian teknis dan dikonsultasikan ke Kementerian Kesehatan. Ini bukan kepentingan pribadi, melainkan agenda nasional,” tambahnya.
Senada dengan itu, praktisi kesehatan dari Kecamatan Sampang, Khoirus Sholeh, Amd.Kep., juga memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan relokasi rumah sakit. Menurutnya, keputusan ini tidak diambil secara tergesa-gesa.
“Pemerintah Kabupaten Sampang telah melibatkan tim perencana dan lintas sektor. Lahan seluas 8 hektare telah disiapkan, dengan potensi pengembangan layanan kesehatan terpadu di masa depan,” ujarnya.
Khoirus menegaskan bahwa RSUD lama memang sudah tidak layak dikembangkan lagi.
“Lahan parkir terbatas, layanan gawat darurat sering terganggu banjir. Mau sampai kapan masyarakat Sampang harus dirugikan?” tandasnya.
Perawat yang juga Direktur PT Trunojoyo Medika Prima Indonesia ini optimistis, relokasi tidak akan menghapus reputasi RSUD dr. Mohammad Zyn sebagai rumah sakit terbaik di Madura. Justru, rumah sakit baru akan dilengkapi dengan fasilitas berstandar nasional.
“Relokasi ini bukan meninggalkan, tapi menaikkan derajat pelayanan. Kalau dulu kita bangga jadi rujukan Madura, ke depan RSUD ini akan jadi rujukan Jawa Timur bagian timur,” pungkasnya.
Wartawan suaraharianpagi.id turut mengapresiasi langkah Bupati dan Wakil Bupati Sampang atas komitmennya dalam membenahi sektor kesehatan. Harapan besar disematkan agar pelayanan RSUD ke depan semakin profesional, responsif, dan benar-benar berpihak pada masyarakat Sampang. *bun
