Jombang – Suaraharianpagi.id
Putri Regina Amanda (19), seorang siswi kelas 12 di salah satu SMA swasta di Sumobito, Jombang, ditemukan tewas mengapung di Saluran Induk Mrican Kanan, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, pada Selasa pagi (11/2). Penemuan jasad korban menghebohkan warga sekitar.
Saat ini, jenazah korban tengah diautopsi oleh tim forensik di RS Bhayangkara Kediri. Pihak keluarga telah mengonfirmasi bahwa jasad tersebut adalah Putri, yang dilaporkan hilang sejak Senin sore.
“Pagi tadi kami dapat kabar dari warga. Setelah dicek, ternyata benar itu keponakan saya yang hilang sejak kemarin sore,” ujar Suwari (55), paman korban, di RSUD Jombang.
Menurut Suwari, Putri pamit kepada ayahnya pada Senin sore sekitar pukul 16.00 WIB untuk pergi melakukan COD (cash on delivery) tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sang ayah sempat berpesan agar Putri pulang sebelum malam, dan Putri menyanggupi.
“Dia pergi sendiri naik motor Honda Vario dan membawa ponselnya. Tapi sampai pukul 20.00, dia belum pulang, tidak ada kabar, dan ponselnya tidak aktif,” ungkap Suwari.
Ponsel korban sempat kembali aktif sekitar pukul 01.00 WIB pada Selasa dini hari. Namun, saat keluarga mencoba menelepon, panggilan tidak diangkat. Keluarga pun menyebarkan informasi kehilangan sebelum akhirnya mendapat kabar duka pada Selasa pagi.
“Motor dan HP-nya juga belum ditemukan. Kami berharap polisi bisa segera mengungkap siapa pelakunya,” tutur Suwari dengan nada sedih.
Penemuan jasad Putri pertama kali dilaporkan warga sekitar pukul 05.30 WIB. Kepala Dusun Peluk, Widyarto Adi Candra, menjelaskan bahwa korban ditemukan dalam kondisi hanyut di tengah saluran irigasi sebelum akhirnya dievakuasi oleh warga ke tepi sungai.
“Korban hanyut dari arah selatan ke utara. Warga kemudian mengangkat jasadnya sambil menunggu polisi datang,” kata Widyarto.
Widyarto juga menyebut bahwa korban tidak dikenali oleh warga sekitar karena bukan berasal dari Desa Pacarpeluk. Saat ditemukan, korban mengenakan pakaian lengan panjang oranye dan legging hitam, dengan rambut panjang terurai.
“Kami juga melihat ada luka sobek di kepala korban, dan dari mulutnya keluar busa. Sepertinya ada tanda kekerasan,” tambahnya.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban. Masyarakat berharap kasus ini dapat segera terungkap demi memberikan keadilan bagi keluarga korban. *ds
