
Kabupaten Mojokerto – suaraharianpagi.id
Babak baru dunia olahraga di Kabupaten Mojokerto resmi dimulai. Sebanyak 51 pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mojokerto periode 2025–2029 resmi dilantik, Senin (21/4) sore di Pendopo Graha Maja Tama (GMT).
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua KONI Jawa Timur, Drs. H. Nabil M.Si, disaksikan jajaran pejabat penting daerah.
Hadir dalam pelantikan tersebut antara lain Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Barra), Wakil Bupati Muhammad Rizal Octavian, Sekda Teguh Gunarko, Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto, Kajari Endang Tirtana, dan Kepala Disbudporapar Norman Handhito. Momen ini menjadi tonggak penting bagi pembenahan dan peningkatan prestasi olahraga daerah.
Dalam sambutannya, Gus Barra menekankan pentingnya peran strategis KONI sebagai mitra utama pemerintah dalam membina atlet serta mengembangkan potensi olahraga lokal. Ia juga menyampaikan komitmen Pemkab Mojokerto dengan mengalokasikan dana hibah sebesar Rp 4,2 miliar untuk mendukung program kerja KONI tahun ini.
“Kalau prestasi meningkat, insentif juga akan kita tingkatkan. Kita ingin punya sport center yang representatif untuk Mojokerto. Tapi yang paling penting adalah konsistensi dalam pembinaan atlet,” ujar Gus Barra.
Bupati juga menyoroti fenomena atlet lokal yang justru memperkuat daerah lain karena kurangnya perhatian dari Mojokerto. Ia berharap dengan kepengurusan baru, KONI bisa lebih serius membina atlet dan menjaga loyalitas mereka terhadap daerah asal.
Imam Suyono, Ketua KONI Kabupaten Mojokerto yang baru dilantik, menyambut kepercayaan ini dengan tekad penuh. Ia menegaskan bahwa kepengurusan kali ini akan berjalan dengan prinsip dedikasi, transparansi, dan profesionalisme.
“Ini bukan sekadar jabatan, tapi bentuk pengabdian untuk tanah kelahiran. Kami siap mengawal visi besar Pemkab untuk menjadikan Mojokerto sebagai pusat prestasi olahraga di Jawa Timur,” katanya.
Imam juga menyampaikan kesiapan KONI menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur di Malang Raya pada 28 Juni–5 Juli mendatang. Mojokerto akan mengirimkan 422 atlet, 96 pelatih, dan sekitar 30 official. Namun ia mengakui, keterbatasan anggaran masih menjadi kendala dalam mengakomodasi seluruh potensi atlet yang layak ikut.
Tak lupa, ia menyinggung pentingnya penyediaan fasilitas olahraga yang memadai dan mudah diakses oleh masyarakat. Ia berharap pemerintah dapat memanfaatkan lahan-lahan kosong di sekitar stadion untuk pengembangan sarana olahraga terbuka.
“Fasilitas yang baik adalah fondasi awal untuk melahirkan generasi atlet yang kuat. Semangat sudah tinggi, tinggal dukungan nyata secara infrastruktur,” imbuh Imam.
Transparansi anggaran juga menjadi komitmen kuat yang ia tegaskan. Semua cabang olahraga akan diperlakukan secara adil tanpa perlakuan khusus. Dana akan dikelola profesional, dan tidak ada pemotongan sepeser pun.
Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tapi menjadi simbol dari sinergi baru antara KONI dan Pemkab Mojokerto untuk membangun ekosistem olahraga yang lebih inklusif, berprestasi, dan membanggakan. Harapannya, dari kepengurusan baru ini akan lahir atlet-atlet tangguh yang mampu mengharumkan nama Mojokerto di kancah nasional maupun internasional. *ds