pemberangkatan kegiatan riding to muassis (suaraharianpagi.id/dok.kom)
Jombang – suaraharianpagi.id
Semangat menghormati warisan ulama dan membangun budaya tertib berlalu lintas dikemas dalam kegiatan unik bertajuk “Riding to Muassis”, Minggu (15/6).
Diselenggarakan oleh PAC GP Ansor Jombang Kota, kegiatan ini tak hanya menjadi ajang ziarah ke makam para pendiri pondok pesantren, tetapi juga kampanye keselamatan berkendara bagi generasi muda.
Mengusung konsep spiritual ride, lebih dari 200 peserta dari MWCNU, PAC Ansor, Banser, Fatayat, dan Muslimat se-Kecamatan Jombang ambil bagian dalam rute ziarah yang dimulai dari Lapangan Pulo Jombang.
Dengan perlengkapan lengkap, termasuk helm standar dan pengawalan ketat, peserta menunjukkan contoh nyata tertib lalu lintas.
Ketua PAC Ansor Jombang Kota, Akhdanil Farikhi, menjelaskan bahwa kegiatan ini sengaja dikemas sebagai perjalanan spiritual sekaligus edukatif.
“Kami ingin mengajak anak muda tidak hanya mengenal perjuangan para ulama, tetapi juga menghayatinya dengan akhlak, termasuk dalam berkendara,” ujarnya.
Ziarah dimulai dari Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, dan berlanjut ke kompleks makam pendiri Pondok Pesantren Tebuireng.
Kehadiran sejumlah tokoh penting seperti Bupati Jombang H. Warsubi, Wakil Bupati H. Salmanudin Yazid, serta Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan menambah khidmat kegiatan tersebut.
Bupati Warsubi menyambut baik inisiatif GP Ansor. Menurutnya, kegiatan ini merupakan simbol sinergi antara tradisi, spiritualitas, dan kepedulian sosial.
“Ini bukan sekadar touring motor, ini adalah cara anak muda menunjukkan rasa hormat pada pendiri bangsa dan menjaga keselamatan dirinya serta orang lain,” tegasnya.
Ia menambahkan, Riding to Muassis mencerminkan wajah muda Jombang yang aktif, religius, sekaligus bertanggung jawab di jalan raya. “Kita perlu rutinkan agenda seperti ini. Spiritnya luar biasa mengingatkan kita bahwa nilai perjuangan dan keselamatan bisa berjalan seiring,” katanya.
Senada, Wakil Bupati Salmanudin Yazid menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai pesantren dalam kehidupan sehari-hari. “Ziarah ini bukan nostalgia, tapi refleksi. Kita harus jaga akhlak, tradisi, dan warisan para ulama melalui tindakan nyata,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan memanfaatkan momen ini untuk menguatkan pesan safety riding di kalangan pemuda. “Ansor memberi contoh bahwa berkendara itu tak cukup hanya keren. Harus aman dan sesuai aturan,” tegasnya.
Sebagai simbol kampanye keselamatan, Kapolres menyerahkan helm SNI kepada 10 peserta terpilih. Aksi ini menjadi penutup yang bermakna dalam kegiatan yang berpadu antara nilai keagamaan dan edukasi keselamatan berkendara.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan tabur bunga di makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menandai puncak perjalanan yang sarat makna dan nilai historis. *red
