
Kaldera bekas letusan gunung ijen purba yang membentuk cekungan dijuluki masyarakat setempat wajan raksasa.(Suaraharianpagi.id/dok.Viral Update)
Bondowoso, Rabu, 13 Agustus 2025
Suaraharianpagi.id – Di jantung Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, tersimpan sebuah rahasia geologi yang luar biasa. Ribuan warga Kecamatan Ijen ternyata tinggal di sebuah cekungan raksasa yang oleh masyarakat setempat dijuluki “wajan raksasa”.
Bukan sekadar julukan unik, wilayah itu secara ilmiah dikenal sebagai Kaldera Gunung Ijen Purba sisa letusan vulkanik dahsyat yang terjadi ratusan ribu tahun lalu.
Kaldera ini bukan dataran biasa. Wilayah tempat warga bermukim merupakan bagian inti dari gunung berapi purba yang pernah menjulang tinggi, lalu runtuh setelah memuntahkan material vulkanik dalam jumlah masif.
Kini, di dalam cekungan raksasa itu, berdiri Gunung Ijen modern dengan kawah api biru yang tersohor di mata dunia.
Jejak Letusan Zaman Purba:
Dikutip dari Viral Update, Ketua Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Kabupaten Bondowoso, Tantri Raras Ningtyas, menjelaskan bahwa Kaldera Ijen Purba terbentuk akibat letusan tektonik yang luar biasa kuat pada masa prasejarah.
Berdasarkan kajian PHIG, Gunung Ijen Purba dulunya diperkirakan memiliki ketinggian mencapai 3.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan diameter sekitar 18 kilometer.
“Letusan terjadi pada periode antara 300 ribu hingga 100 ribu tahun yang lalu. Skala letusannya sangat besar, memuntahkan material dalam volume yang sulit dibayangkan,” kata Tantri.
Letusan itu tidak hanya membentuk cekungan raksasa, tetapi juga melahirkan 22 gunung baru di sekitarnya. Gunung Ijen yang kini kita kenal, dengan fenomena api birunya yang mendunia, adalah “si bungsu” dari rangkaian pembentukan gunung-gunung tersebut.
Proses pembentukan kaldera terjadi ketika material vulkanik yang dimuntahkan meninggalkan rongga besar di bawah permukaan. Akibatnya, struktur puncak gunung runtuh, menciptakan amblesan besar yang membentuk cekungan.
Selama ribuan tahun, erosi dan longsor turut memperluas cekungan ini, menjadikannya salah satu formasi geologi paling menakjubkan di Jawa Timur.
Skala Letusan yang Mengubah Lanskap:
Pengamatan citra topografi terkini menunjukkan Kaldera Ijen Purba membentang seluas sekitar 220 kilometer persegi, dengan diameter antara 15 hingga 20 kilometer. Volume material muntahan letusan diperkirakan mencapai 70 kilometer kubik jumlah yang cukup untuk menutupi area luas dengan lapisan tebal.
Material hasil letusan itu tersebar ke segala arah, khususnya ke barat laut, utara, dan timur laut, dengan jarak sebar mencapai 27–30 kilometer hingga wilayah Kabupaten Situbondo. Skala peristiwa ini mengubah bentuk muka bumi secara drastis, membentuk bentang alam yang kita lihat hari ini.
Laboratorium Geologi Hidup:
Fenomena Kaldera Ijen Purba bukan hanya menjadi bukti kedahsyatan kekuatan alam masa lalu, tetapi juga menjadi laboratorium geologi hidup. Proses geologi di kawasan ini berlangsung secara berkelanjutan dan kompleks, menjadikannya tempat penting untuk studi kebumian.
Kekayaan geologi tersebut juga berpotensi besar dikembangkan menjadi destinasi geowisata berkelanjutan. Wisatawan dapat menikmati keindahan kawah, mengamati proses geologi, dan mempelajari sejarah letusan yang membentuk wilayah ini.
“Kaldera ini adalah warisan alam yang tak ternilai, sekaligus pengingat bahwa bumi selalu dinamis. Masyarakat di Kecamatan Ijen telah beradaptasi dengan lingkungan unik ini selama berabad-abad,” ujar Tantri.
Hidup di Tengah “Wajan Raksasa”:
Bagi warga setempat, hidup di dalam “wajan raksasa” berarti hidup berdampingan dengan warisan purba yang membentuk lanskap tempat mereka bertani, beraktivitas, dan membangun kehidupan.
Mereka memanfaatkan kesuburan tanah vulkanik untuk bercocok tanam, sembari tetap mewaspadai potensi aktivitas vulkanik dari Gunung Ijen modern.
Keberadaan Kaldera Ijen Purba menjadi pengingat akan kekuatan alam yang pernah mengubah wajah bumi secara total. Kini, di tengah ketenangan hamparan hijau dan udara sejuk, tersimpan kisah letusan dahsyat yang membentuk sejarah geologi kawasan ini.*Sw