Foto : Kapolres berikan benih jagung kepada kelompok tani lokal (suaraharianpagi.id/dokumen polresta)
Mojokerto Kota – suaraharianpagi.id
Sebagai langkah mendukung ketahanan pangan melalui program tanam jagung satu juta hektar, Polres Mojokerto Kota bersama Pemerintah Kota Mojokerto menggelar penanaman jagung secara serentak di Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, pada Selasa (21/01).
Kegiatan ini diikuti secara virtual oleh jajaran Polri di seluruh Indonesia dan dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman bersama Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang melakukan penanaman simbolis di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S. Marunduri, S.I.K., M.H., mengajak sejumlah pejabat daerah, termasuk Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, S.STP., M.Si., Dandim 0815 Mojokerto Letkol Inf. Rully Noriza, S.I.P., M.I.P., Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto Sri Adriyanthi Astuti Widja, S.H., M.H., Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo, ATD., M.M., serta perwakilan Kejari Kota Mojokerto untuk turut serta dalam kegiatan ini. Penanaman dilakukan di lahan milik Polres Mojokerto Kota yang berada di belakang Satpas Polres.
Kasihumas Polres Mojokerto Kota, IPDA Slamet Hariyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polres dalam mendukung program ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan tidur.
“Forkopimda Kota Mojokerto telah memanfaatkan lahan tidur untuk menanam jagung sebagai bagian dari upaya mewujudkan program ketahanan pangan,” ujarnya kepada media.
IPDA Slamet menambahkan, Polres Mojokerto Kota memiliki total lahan tidur seluas 3,5 hektar yang tersebar di tiga lokasi, yakni Kecamatan Prajuritkulon, Kecamatan Jetis, dan Kecamatan Dawarblandong.

Di Kelurahan Blooto sendiri terdapat lahan seluas 2,6 hektar yang akan dikelola oleh kelompok tani lokal, Poktani Mulia Satu, dengan dukungan pupuk dan pestisida dari Pemerintah Kota Mojokerto.
“Proses penanaman ini diperkirakan membutuhkan waktu 3-4 bulan hingga panen, dengan target produksi mencapai 5-6 ton per hektar. Seluruh hasil panen nantinya akan diserahkan kepada Poktani Mulia Satu,” jelas IPDA Slamet.
Ia berharap kegiatan ini dapat melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari Polri, pemerintah, hingga warga setempat, untuk bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan di Kota Mojokerto.
“Nantinya, kami berharap semua warga memiliki akses pangan yang cukup dan bergizi, sehingga ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal dapat terwujud,” pungkasnya. *DH/ds
