Dandim 0815/Mojokerto, Letkol Inf Rully Noriza, S.I.P., M.I.P., menandatangani Perjanjian Kerja Sama (suaraharianpagi.id/dok.kodim0815)
Mojokerto – suaraharianpagi.id
Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kodim 0815/Mojokerto menjalin kerja sama strategis dengan pemilik lahan penggilingan padi, Soeharto, yang berlokasi di Dusun Ploso, Desa Wonoploso, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini dilaksanakan pada Kamis (19/6), dan dihadiri sejumlah pejabat daerah dan institusi terkait.
Dandim 0815/Mojokerto, Letkol Inf Rully Noriza, S.I.P., M.I.P., hadir langsung dalam kegiatan tersebut bersama Kasdim Mayor Inf Suwadi dan Pasi Ter Lettu Cba Dodik Satro Nugroho. Tak kurang dari 70 peserta hadir, termasuk unsur Forkopimda, perwakilan TNI-Polri, Dinas Pertanian, serta jajaran Koramil di wilayah Mojokerto.
Dalam sambutannya, Letkol Rully Noriza menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak dalam mewujudkan kerja sama ini.
Ia menegaskan, kolaborasi antara TNI dan petani lokal merupakan bagian dari upaya bersama meningkatkan produktivitas pertanian, memaksimalkan pemanfaatan lahan, dan mendukung swasembada pangan nasional sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis dan konkret dalam memperkuat ketahanan pangan. Kami berharap sinergi ini menjadi contoh kolaborasi nyata antara institusi pertahanan dengan masyarakat,” tegasnya.
Setelah penandatanganan, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke berbagai fasilitas pertanian milik Bapak Soeharto, mulai dari alat pertanian modern, area pengeringan padi (manual dan mesin), kolam budidaya ikan nila, peternakan bebek, hingga lahan pertanian yang telah berproduksi.
Inisiatif ini merupakan bagian dari implementasi Program Kompi Pertanian Kodim 0815/Mojokerto, yang diinisiasi sebagai motor penggerak ketahanan pangan di wilayah Mojokerto dan sekitarnya.
“Kodim 0815 siap berkomitmen menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan melalui dukungan langsung ke lapangan. Kami ingin memastikan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar wacana, tetapi betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas Dandim.
Langkah ini menandai awal kolaborasi jangka panjang antara TNI dan masyarakat petani, demi menciptakan ketahanan pangan yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional. *arp/ds
