Foto : Ning Ita bersama pelaku UKM kota mojokerto (suaraharianpagi.id/komf)
Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id
Pemerintah Kota Mojokerto terus memperkuat langkah konkret untuk mendorong pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) menembus pasar nasional dan global.
Salah satu upaya terbarunya adalah melalui program promosi dan kurasi produk batik, kriya, serta makanan dan minuman dari 65 UKM dan IKM lokal, yang langsung melibatkan pemilik sentra oleh-oleh terkenal di Bali, The Keranjang Bali.
Kegiatan ini digelar di Sentra IKM Maja Bharama Wastra dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari. Dalam sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu menyampaikan optimisme terhadap daya saing produk lokal. Senin (28/4)
“Produk-produk UKM dan IKM kita sudah tidak hanya kuat di kandang sendiri, tetapi juga mulai mampu berkompetisi di tingkat nasional,” ungkap Ning Ita.
Peningkatan kualitas tersebut, menurutnya, adalah hasil nyata dari serangkaian upaya pemerintah daerah, mulai dari pembangunan sentra industri, pelatihan peningkatan kapasitas, fasilitasi sertifikasi halal, HKI, merek, hingga Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Ini bukti keseriusan kami untuk mengantarkan UKM dan IKM Mojokerto naik kelas, bukan hanya lokal tapi juga menembus pasar nasional dan internasional,” tegas Ning Ita.
Lewat kolaborasi dengan jaringan ritel besar seperti The Keranjang Bali, Ning Ita berharap produk-produk unggulan Mojokerto dapat memperluas akses pasar, terutama menjangkau wisatawan mancanegara.
“Saya berharap semakin banyak produk kita yang lolos kurasi dan dipasarkan di The Keranjang Bali. Ini peluang besar karena Bali menjadi titik temu wisatawan dari berbagai negara,” ujarnya.
Selain menggenjot pemasaran, Ning Ita juga menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas agar pelaku usaha bisa bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Kegiatan promosi dan kurasi ini digagas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto, sebagai bagian dari strategi jangka panjang menguatkan daya saing industri lokal. *ds
