
Ning Ita berikan arahan dalam kegiatan program Sekolah Lansia Tangguh (suaraharianpagi.id/kom)
Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id
Pemerintah Kota Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di semua kelompok usia, termasuk para lanjut usia (lansia). Salah satu upaya nyata diwujudkan melalui program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) yang digelar di Kelurahan Pulorejo.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa Kota Mojokerto memiliki visi besar dalam membangun masyarakat yang sehat, sejahtera, dan mandiri hingga usia lanjut. Salah satu indikator yang menjadi fokus perhatian adalah Usia Harapan Hidup (UHH).
“Kota Mojokerto ini punya cita-cita besar yang berkaitan dengan usia harapan hidup atau UHH, yaitu indikator yang mengukur sampai usia berapa masyarakat kita diharapkan hidup,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota, dalam sambutannya..
Saat ini, UHH Kota Mojokerto tercatat mencapai 76 tahun. Menurut Ning Ita, angka tersebut bukan hanya menggambarkan panjang umur, tetapi juga mencerminkan kualitas hidup warga, khususnya di usia senja.
“Yang kita harapkan bukan hanya panjang usia, tapi juga sehat, aktif, dan tetap mandiri,” tambahnya.
Melalui program Selantang, para lansia dibekali dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan pola hidup sehat. Kegiatan yang dilakukan meliputi senam lansia, membuat minuman herbal, menghindari makanan tinggi lemak dan gorengan, hingga bernyanyi bersama sebagai bentuk terapi kebahagiaan.

“Bernyanyi ternyata bisa memicu keluarnya hormon bahagia yang juga berfungsi sebagai pereda nyeri alami. Ini penting karena banyak lansia yang mengeluhkan rasa sakit di tubuh mereka,” jelas Ning Ita.
Program ini juga bertujuan mendorong lansia agar tetap aktif, produktif, dan tidak bergantung sepenuhnya pada keluarga. Ia pun mengingatkan agar seluruh ilmu yang diterima dalam kegiatan Selantang benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Jangan hanya masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Kasihan yang sudah berbagi ilmu kalau tidak dimanfaatkan. Harapannya, ini semua membawa manfaat nyata,” pungkasnya.
Program Selantang menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Pemkot Mojokerto dalam menciptakan kota ramah lansia, sekaligus membangun masyarakat yang lebih tangguh secara fisik, mental, dan sosial. *ds