Bupati Mojokerto serahkan bantuan air bersih secara simbolis kepada warga Desa Manduro.(suaraharianpagi.id/red)
Kabupaten Mojokerto – suaraharianpagi.id
Musim kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Mojokerto tidak hanya menimbulkan kesulitan air bersih, tetapi juga memaksa warga untuk bertahan dengan kondisi terbatas.
Salah satunya dirasakan masyarakat Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, yang harus mengandalkan pasokan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menyikapi kondisi tersebut, Bupati Mojokerto Muhammad Albarra atau Gus Bupati menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak hanya fokus pada bantuan darurat, tetapi juga menyiapkan langkah strategis jangka panjang.
“Untuk saat ini memang kita suplai air bersih setiap hari. Tapi ke depan kita akan berkoordinasi dengan provinsi untuk mencari sumber air yang bisa dimanfaatkan. Kalau pun dibor hingga 150 meter, belum tentu ada airnya, jadi kita perlu solusi yang lebih permanen,” ujar Gus Bupati saat menemui warga, Kamis (18/9) sore.
Sebagai bentuk tanggap darurat, Pemkab Mojokerto melalui BPBD telah menyalurkan 90 tangki air bersih, 150 paket beras, 100 paket perlengkapan masak, serta 50 jerigen.
Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada warga di Balai Desa Manduro Manggung Gajah dengan didampingi Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, bersama Forkopimca Ngoro.
Langkah ini disambut positif oleh warga yang selama berhari-hari kesulitan mendapatkan air bersih. Meski begitu, masyarakat tetap berharap agar pemerintah segera menemukan sumber air yang bisa menjadi solusi jangka panjang, sehingga setiap musim kemarau tidak lagi mengalami krisis serupa.
Dengan upaya darurat sekaligus perencanaan jangka panjang ini, Pemkab Mojokerto berharap ketahanan warga menghadapi dampak kekeringan dapat lebih terjamin. *ds
