
Bangunan pabrik pengolahan bulu ayam PT Berkah Berlimpah yang berada di tengah-tengah sawah.(suaraharianpagi.id/red)
Jombang – suaraharianpagi.id
Keberadaan PT Berkah Berlimpah di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, tidak hanya menjadi sentra pengolahan limbah bulu ayam menjadi tepung bahan baku pakan ternak. Perusahaan ini juga dikenal kerap memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar.
Sejak berdiri dua tahun lalu, pabrik yang dikelola Viery Drielaksmana itu menyerap tenaga kerja lokal sekaligus menyalurkan bantuan sosial dalam bentuk paket sembako.
“Kami rutin memberikan paket bahan pokok seperti beras, minyak, dan mie instan. Jumlahnya sekitar 250 hingga 300 paket yang dibagikan beberapa bulan sekali,” kata penanggung jawab pabrik, Nurul Huda, Jumat (29/8).
Menurutnya, kontribusi tersebut menjadi salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di sekitar pabrik.
“Kami ingin keberadaan pabrik ini memberi manfaat langsung bagi warga, tidak hanya lewat lapangan kerja, tapi juga lewat bantuan sosial,” tambahnya.
Nurul Huda menegaskan, tudingan adanya bau busuk dari proses pengolahan bulu ayam tidak sesuai fakta. Ia menjelaskan, bahan baku yang digunakan sudah berupa bulu ayam kering, sehingga tidak menimbulkan bau menyengat.
“Kami tidak menerima bulu basah. Bulu ayam yang masuk ke pabrik sudah kering, dan langsung diproses menjadi tepung. Jadi, tidak benar kalau ada bau sampai ke pemukiman,” katanya.
Lokasi pabrik juga disebut berada jauh dari permukiman warga, sekitar 500 meter di tengah persawahan. Saat pembangunan, kata dia, seluruh proses sudah disetujui warga desa, pemerintah desa, hingga Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Meski sempat berhenti sementara, PT Berkah Berlimpah memastikan akan kembali beroperasi pada September 2025. Pemilik pabrik, Viery Drielaksmana, menyebut penghentian sementara dilakukan untuk merespons protes sebagian pihak yang tidak mendapat jatah kompensasi.
“Kami tidak ingin ada ketegangan di lingkungan. Karena itu, aktivitas kami hentikan sementara. September nanti, insya Allah, pabrik akan kembali beroperasi,” kata Viery.
Kabar akan beroperasinya kembali pabrik pengolahan bulu ayam ini disambut baik oleh warga Desa Banjarsari. Seorang warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi pabrik mengaku tidak pernah terganggu bau limbah sebagaimana yang dituduhkan sebagian orang.
“Kami sangat mendukung pabrik ini berjalan lagi. Selain bisa memberi pekerjaan untuk warga sekitar, juga sering membantu lewat sembako. Jadi kami berharap pabrik segera buka lagi,” ujarnya.
Dengan kepastian beroperasi kembali pada bulan depan, masyarakat berharap PT Berkah Berlimpah tetap konsisten menjaga hubungan baik dengan warga sekaligus memberi kontribusi positif bagi perekonomian desa.*red