
Kabupaten Mojokerto – suaraharianpagi.id
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Mojokerto, Akhmad Jazuli, baru saja meresmikan Cafe Jamu sebagai bagian dari program Desa Berdaya yang digagas Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekonomi desa yang berbasis pada potensi lokal.
Dalam acara peresmian yang berlangsung di halaman Bumdes Cafe Jamu, Desa Kepuhanyar, Senin (30/9) sore, suasana semakin meriah dengan tarian tradisional Rawa Rontek dari warga setempat.
Pemotongan pita oleh Pjs Bupati menjadi simbol peluncuran resmi, dihadiri pula oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Yudha Akbar Prabowo.
Dalam sambutannya, Akhmad Jazuli menekankan bahwa program ini merupakan upaya untuk membangkitkan ekonomi desa melalui inovasi tematik berbasis economic branding.
Menurutnya, Cafe Jamu bukan sekadar usaha kuliner, melainkan juga cerminan dari kekayaan budaya dan sumber daya alam yang dimiliki desa.
“Melalui program ini, Desa Kepuhanyar dapat memaksimalkan potensi lokal dan menjadi pusat pengembangan ekonomi yang mandiri,” ujar Jazuli.
Keberhasilan Desa Kepuhanyar dalam merealisasikan program ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang telah memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Desa ini menerima alokasi anggaran untuk mendirikan Cafe Jamu, yang dikembangkan dengan konsep rest area guna menarik wisatawan lokal maupun dari luar.
Slamet, Kepala Desa Kepuhanyar, turut mengungkapkan rasa syukurnya atas perubahan signifikan yang dialami desanya. Dalam kurun waktu kurang dari lima tahun, Kepuhanyar bertransformasi dari desa tertinggal menjadi desa maju dan kini berstatus desa mandiri, bahkan menjadi satu-satunya desa berdaya di Kecamatan Mojoanyar.

“Alasan kami memilih jamu sebagai tema utama cafe ini adalah karena jamu tidak hanya memiliki nilai kesehatan, tetapi juga menjadi identitas kuat budaya lokal. Kami ingin menjadikan Cafe Jamu sebagai ikon baru yang akan membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat Kepuhanyar,” jelas Slamet.
Program Desa Berdaya ini juga menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung desa-desa yang mandiri. Di tahun 2024, ada tiga desa di Kabupaten Mojokerto yang mendapatkan bantuan sebesar Rp 100 juta per desa, termasuk Desa Kepuhanyar.
Dengan program ini, Desa Kepuhanyar diharapkan tidak hanya menjadi contoh kesuksesan dalam mengelola potensi lokal, tetapi juga mampu menginspirasi desa-desa lain di Kabupaten Mojokerto untuk berinovasi dan mengembangkan ekonomi desa secara mandiri dan berkelanjutan. *ds