Sampang – suaraharianpagi.id
Upaya sejumlah media untuk mengonfirmasi data jumlah peserta didik dan penerima Program Indonesia Pintar (PIP) di SMK Swasta Raudlatul Ulum, Dusun Pagaran, Desa Palenggiyen, Kecamatan Kedungdung, berujung kekecewaan.
Alih-alih memberikan penjelasan, Kepala Sekolah justru merespons dengan cara yang dianggap melecehkan. Saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Rabu (17/9), ia memilih menelpon balik awak media.
Namun bukannya menyampaikan informasi, kepala sekolah malah menyinggung hal lain dengan nada bercanda, “Mas, sampai di mana paket Shopee saya?” ucapnya sambil tertawa, lalu menutup sambungan telepon.
Sikap tersebut menimbulkan kekecewaan, mengingat pertanyaan media berkaitan dengan transparansi program bantuan pendidikan PIP periode 2021–2026 yang bersentuhan langsung dengan hak peserta didik.
Keterangan Wali Murid
Seorang wali murid berinisial S menuturkan, selama anaknya bersekolah di SMK Raudlatul Ulum, ia tidak pernah menerima bantuan dalam bentuk apapun. Ia juga menyebut jumlah siswa di sekolah tersebut tidak banyak, sehingga semestinya mudah untuk didata.
Pernyataan wali murid ini semakin menguatkan perlunya klarifikasi resmi dari pihak sekolah terkait distribusi bantuan PIP maupun jumlah riil peserta didik. *bun
