Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di halaman Kantor Bupati Mojokerto.(suaraharianpagi.id/ds)
Kabupaten Mojokerto – suaraharianpagi.id
Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Mojokerto mulai bersiaga. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemkab menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi, Selasa (4/11) pagi di halaman Kantor Bupati Mojokerto.
Apel dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Mojokerto, Moch. Rizal Octavian, atau yang akrab disapa Mas Wabup, serta diikuti jajaran Forkopimda dan perwakilan instansi terkait. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen Pemkab Mojokerto dalam menghadapi potensi bencana akibat perubahan musim dan cuaca ekstrem di wilayah Bumi Majapahit.
Dalam arahannya, Mas Wabup menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengantisipasi bencana.
“Saya mengajak seluruh elemen yang berperan dalam penanggulangan bencana agar memperkuat koordinasi dan komunikasi, serta terus memberikan edukasi kepada masyarakat. Keselamatan jiwa harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Tak hanya bicara kesiapsiagaan, Mas Wabup juga mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak menyikapi informasi di media sosial. Ia menekankan agar warga mengandalkan sumber resmi dari pemerintah guna menghindari penyebaran berita bohong yang dapat menimbulkan kepanikan.
“Saya mengimbau masyarakat agar mengikuti informasi terkini dari kanal resmi pemerintah dan tidak mudah percaya berita hoaks yang dapat mengganggu stabilitas serta menimbulkan kepanikan,” pesannya.
Mas Wabup menambahkan, Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana cukup tinggi, khususnya bencana hidrometeorologi. Hal ini dipengaruhi kondisi geografis yang kompleks, dengan tiga sungai besar Brantas, Lamong, dan Sadar beserta 61 anak sungai, serta gugusan Pegunungan Anjasmoro, Welirang, Arjuno, dan Penanggungan di bagian selatan dan timur wilayah.
Melihat potensi itu, Mas Wabup mengajak seluruh pihak untuk bersama menjaga keseimbangan alam. Ia pun mengutip slogan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai penutup pesannya.
“Penanggulangan bencana adalah urusan bersama. Kita jaga alam, alam jaga kita,” serunya dengan penuh semangat.
Apel kesiapsiagaan ini sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh elemen di Kabupaten Mojokerto bahwa mitigasi bencana tidak cukup dengan kesiapan teknis, tetapi juga dengan kesadaran kolektif menjaga lingkungan dan saling peduli sesama. *ds
