
Wali Kota Mojokerto dalam kegiatan pelatihan pemahaman dasar perkoperasian(suaraharianpagi.id/red)
Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id
Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di Kota Mojokerto terus diperkuat agar mampu menjadi pilar ekonomi kerakyatan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mendorong koperasi ini tidak hanya bergerak di sektor sembako, tetapi juga berkembang menjadi sektor bisnis yang lebih luas dan transformatif.
Upaya tersebut diwujudkan melalui pelatihan pemahaman dasar perkoperasian dan penyusunan proses bisnis koperasi yang digelar di Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra, Kelurahan Gununggedangan, Kecamatan Magersari, Senin (8/9).
Sebanyak 38 pengurus dan pengawas KKMP se-Kota Mojokerto ikut serta dalam pelatihan ini.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan, koperasi kelurahan memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.
“KKMP harus menjadi sektor bisnis yang berkembang, tidak berhenti pada sembako saja, tapi mampu menghadirkan peluang baru bagi warga,” ungkap Ning Ita, sapaan akrabnya.
Sejauh ini, 18 KKMP yang berdiri di Kota Mojokerto masih berfokus pada perdagangan sembako. Namun, Pemkot menyiapkan berbagai strategi agar koperasi dapat berkembang, mulai dari menjalin kerja sama dengan UMKM unggulan Mojokerto hingga kolaborasi lintas daerah.
Tak hanya itu, Pemkot juga berencana mendorong produk-produk dari anggota KKMP masuk ke dalam e-katalog pemerintah. Dengan begitu, koperasi berpeluang menjadi pemasok kebutuhan pemerintah daerah.
Langkah penguatan KKMP sebelumnya sudah dilakukan melalui fasilitasi penyusunan rencana kerja, RAPD, SOP, hingga Standar Operasional Manajerial (SOM).
Semua itu diarahkan agar koperasi semakin profesional dan mampu menjawab amanat Inpres Nomor 9, yakni menjadi penggerak ekonomi kerakyatan yang transformatif.
“Dengan tata kelola yang kuat dan jejaring usaha yang luas, kami ingin KKMP benar-benar menjadi motor ekonomi masyarakat di Mojokerto,” tegas Ning Ita. *ds