Surabaya – suaraharianpagi.id
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya akan mulai memberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 pada Sabtu (1/2).
Penerapan Gapeka baru ini membawa sejumlah pembaruan, salah satunya adalah pengurangan waktu tempuh perjalanan dibandingkan Gapeka 2023.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengungkapkan bahwa percepatan waktu tempuh kereta api didukung oleh beberapa faktor.
“Peningkatan prasarana seperti penggantian rel, penerapan bantalan sintetis, dan pengoperasian jalur ganda (double track) memungkinkan perjalanan kereta menjadi lebih efisien,” ujar Luqman.
Ia juga menyebut bahwa Gapeka 2025 menghadirkan sistem manajemen perjalanan modern yang tidak hanya meningkatkan kecepatan operasional tetapi juga mengedepankan prinsip ramah lingkungan.
Di wilayah operasional Daop 8 Surabaya, sebanyak 20 perjalanan kereta mengalami percepatan waktu tempuh. Berikut beberapa perubahan yang tercatat:
Keberangkatan dari Stasiun Surabaya Pasarturi
- KA Harina (Surabaya Pasarturi–Bandung): lebih cepat 50 menit (10 jam 30 menit).
- KA Argo Bromo Anggrek (Surabaya Pasarturi–Gambir): lebih cepat 20 menit (7 jam 45 menit).
- KA Mutiara Timur (Surabaya Pasarturi–Ketapang): lebih cepat 20 menit (6 jam 30 menit).
- KA Sembrani (Surabaya Pasarturi–Gambir): lebih cepat 15 menit (8 jam 30 menit).
- KA Dharmawangsa Ekspres (Surabaya Pasarturi–Pasarsenen): lebih cepat 11 menit (10 jam 20 menit).
- KA Ambarawa Ekspres (Surabaya Pasarturi–Semarang Poncol): lebih cepat 4 menit (4 jam 21 menit).
Keberangkatan dari Stasiun Surabaya Gubeng
- KA Gayabaru Malam Selatan (Surabaya Gubeng–Pasarsenen): lebih cepat 50 menit (12 jam 33 menit).
- KA Probowangi (Surabaya Gubeng–Ketapang): lebih cepat 20 menit (6 jam 50 menit).
- KA Argo Semeru (Surabaya Gubeng–Gambir): lebih cepat 8 menit (10 jam 27 menit).
- KA Argo Wilis (Surabaya Gubeng–Bandung): lebih cepat 6 menit (9 jam 47 menit).
- KA Arjuno Ekspres (Surabaya Gubeng–Malang): lebih cepat 6 menit (1 jam 56 menit).
- KA Sancaka (Surabaya Gubeng–Yogyakarta): lebih cepat 5 menit (4 jam 5 menit).
Keberangkatan dari Stasiun Malang
- KA Jayabaya (Malang–Pasarsenen): lebih cepat 55 menit (12 jam 13 menit).
- KA Majapahit (Malang–Pasarsenen): lebih cepat 55 menit (12 jam 57 menit).
- KA Brawijaya (Malang–Gambir): lebih cepat 49 menit (12 jam 10 menit).
- KA Malabar (Malang–Bandung): lebih cepat 21 menit (12 jam 55 menit).
- KA Malioboro Ekspres (Malang–Purwokerto): lebih cepat 15 menit (8 jam 35 menit).
- KA Gajayana (Malang–Gambir): lebih cepat 5 menit (12 jam 10 menit).
- KA Matarmaja (Malang–Pasarsenen): lebih cepat 3 menit (15 jam 29 menit).
- KA Arjuno Ekspres (Malang–Surabaya Gubeng): lebih cepat 3 menit (1 jam 59 menit).
Luqman menjelaskan bahwa percepatan ini juga dipengaruhi oleh pengoperasian jalur ganda (double track) di lintas Sepanjang–Mojokerto. Selain itu, terdapat peningkatan kecepatan operasional di beberapa lintasan Daop 8 Surabaya, di antaranya:
- Lintas Surabaya Pasarturi–Lamongan: dari 105 km/jam menjadi 110 km/jam.
- Lintas Lamongan–Tobo: dari 105 km/jam menjadi 120 km/jam.
- Lintas Cepu–Lamongan: dari 105 km/jam menjadi 120 km/jam.
- Lintas Wonokromo–Surabaya Gubeng: dari 95 km/jam menjadi 120 km/jam.
Dengan berbagai peningkatan ini, diharapkan layanan kereta api semakin nyaman dan efisien bagi para pengguna. *ds
