
Pejabat RSUD Jombang sedang koordinasi dengan pemdes Temuwulan, Perak, Jombang.(Suaraharianpagi.id/dsy)
Jombang – Suaraharianpagi.id
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang bergerak cepat menindaklanjuti arahan Bupati Jombang Warsubi, S.H., M.Si. untuk memberikan penanganan terbaik bagi Sulton (7), bocah asal Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, yang menderita penyakit jantung bawaan.
Koordinasi penanganan dilakukan secara terpadu antara pihak RSUD Jombang, Pemerintah Desa Temuwulan, dan Puskesmas Perak.
Pertemuan koordinasi berlangsung di Balai Desa Temuwulan pada Jumat (10/10/2025), dihadiri oleh Humas RSUD Jombang dr. Fery Dewanto, M.I.Kom., Kasi Pelayanan RSUD Jombang dr. Sangidu, Kepala Desa Temuwulan Totok Joko Purnomo, dan Kepala Puskesmas Perak Oisatin.
Dalam kesempatan itu, dr. Fery mengungkapkan bahwa RSUD Jombang segera menindaklanjuti instruksi Bupati usai kunjungan lapangan pada Sabtu (27/9/2025).
“Kami langsung meninjau kondisi Sulton dua hari setelah kunjungan Bupati. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kelainan jantung bawaan serta indikasi stunting. Pemeriksaan dilakukan menggunakan fasilitas RSUD Jombang,” ujar dr. Fery.
Setelah itu, RSUD Jombang melakukan koordinasi dengan RS Siti Khodijah Sidoarjo pada Rabu (1/10/2025), tempat Sulton pernah menjalani pengobatan.
Dari hasil pemeriksaan oleh dokter spesialis anak sub-jantung, diketahui Sulton mengalami kelainan single ventrikel. Anak tersebut diberi terapi obat selama 30 hari dan dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk pemeriksaan lanjutan.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Dr. Soetomo pada Jumat (3/10/2025), Sulton akan menjalani tindakan kateterisasi jantung. Namun, masih menunggu antrean tindakan dengan nomor urut 128,” jelasnya.
Saat ini, Sulton masih dirawat di RSUD Jombang karena mengalami demam dan batuk. Meski demikian, kondisinya dilaporkan stabil. RSUD Jombang terus memantau perkembangan kesehatannya sambil menunggu jadwal tindakan di rumah sakit rujukan.
“Kami terus memantau kondisi Sulton dan memberikan pendampingan bersama Pemerintah Desa Temuwulan. Ini bagian dari komitmen kami memberikan pelayanan terbaik bagi pasien, terutama anak-anak dengan penyakit bawaan,” tegas dr. Fery.
Kasi Pelayanan RSUD Jombang dr. Sangidu menjelaskan, kateterisasi jantung merupakan tindakan medis yang kompleks dan hanya dapat dilakukan oleh tim dokter spesialis di rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap.
“Tindakan ini tidak bisa dilakukan tanpa persiapan matang. Harus dilihat dulu kondisi umum anak, termasuk status gizi dan kesiapan medisnya,” jelas dr. Sangidu.
Ia menegaskan, pihaknya terus menjalin komunikasi intensif dengan RSUD Dr. Soetomo, keluarga pasien, dan Puskesmas Perak untuk memastikan Sulton mendapat perawatan yang tepat.
Sementara itu, Kepala Desa Temuwulan Totok Joko Purnomo menyampaikan apresiasi kepada RSUD Jombang yang telah memberikan klarifikasi terbuka dan langkah nyata dalam penanganan warganya.
“Kami sangat berterima kasih atas respons cepat RSUD Jombang. Dengan koordinasi seperti ini, tidak ada lagi kesalahpahaman antara pihak desa, puskesmas, dan rumah sakit,” kata Totok.
Sebelumnya, Bupati Jombang Warsubi bersama Wakil Bupati Salmanudin dan Ketua TP PKK Kabupaten Jombang Yuliati Nugrahani Warsubi telah meninjau langsung kondisi Sulton pada 27 September 2025.
Dalam kunjungan itu, Bupati memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan Sulton ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Jombang.
“Kami ingin memastikan Sulton mendapatkan pengobatan terbaik. Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung penuh oleh pemerintah, baik di RSUD Jombang maupun RSUD Dr. Soetomo,” tegas Bupati Warsubi.
Sinergi lintas sektor antara RSUD Jombang, Pemdes Temuwulan, dan Puskesmas Perak ini menjadi contoh nyata pelayanan publik yang cepat dan responsif.
Upaya ini sekaligus menunjukkan komitmen Pemkab Jombang dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, tangguh, dan sejahtera melalui pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkeadilan.*dsy