Kondisi air yang menggenang di dusun Biting sudah surut.(dokumen BPBD)
Lumajang – Suaraharianpagi.id
Upaya cepat dan terpadu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang untuk menangani banjir di Dusun Biting 1 dan 2, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono mendapat respon baik dari masyarakat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang bersama perangkat desa dan warga berhasil memulihkan kondisi setelah genangan air melanda wilayah tersebut akibat hujan deras pada Minggu (2/11/2025).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, melaporkan pada pukul 16.50 WIB genangan di kedua dusun tersebut telah surut sepenuhnya.
Debit air di Sungai Menjangan pun kembali normal, menandakan situasi di lapangan sudah terkendali.
“Pantauan lapangan menunjukkan genangan telah surut total, hanya tersisa air setinggi sekitar 5 sentimeter di sepanjang jalan sepanjang kurang lebih 100 meter,” ujar Yudhi, Minggu sore.
Penanganan dilakukan secara cepat dengan melibatkan personel BPBD, perangkat desa, Babinsa, serta masyarakat setempat.
Petugas bersama warga melakukan penyedotan air di titik-titik genangan, memperlancar saluran drainase, serta memastikan aliran sungai tetap berfungsi baik.
Menurut Yudhi, tidak ditemukan kerusakan berarti maupun warga yang terdampak serius akibat kejadian tersebut.
Kehadiran petugas di lokasi bukan hanya untuk mengendalikan situasi, tetapi juga memastikan keselamatan dan kenyamanan warga sekitar.
BPBD Lumajang menilai keberhasilan penanganan cepat ini tak lepas dari koordinasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat.
Sinergi yang kuat antara aparat dan warga membuat genangan bisa diatasi tanpa menimbulkan dampak lanjutan.
Selain itu, BPBD terus memantau perkembangan cuaca dan debit sungai di wilayah Lumajang.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan serta menjaga kebersihan lingkungan agar saluran air tidak tersumbat.
“Kesiapsiagaan lingkungan perlu jadi kebiasaan bersama, seperti menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan,” tambah Yudhi.
Peristiwa di Dusun Biting menjadi pengingat bahwa penanganan bencana bukan hanya soal teknis, melainkan juga kesadaran kolektif dan kepedulian sosial.
Ketika masyarakat, aparat, dan pemerintah bergerak dalam satu irama, setiap tantangan alam dapat dihadapi dengan cepat dan terukur.*red
