Wali Kota Mojokerto Ning Ita bersama Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Dr. Fadli Zon saat menandatangani prasasti dan pengguntingan pita peresmian galeri Sukarno (suaraharianpagi.id/ds)
Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id
Setelah melalui proses panjang sejak tahap perencanaan hingga pembangunan, dalam suasana yang khidmat dan penuh semangat nasionalisme sebuah momen bersejarah terukir di Kota Mojokerto dengan diresmikannya Galeri Soekarno Kecil, sebuah destinasi edukasi sejarah yang menampilkan masa kecil Sang Proklamator Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Peresmian ini dilakukan langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, dan disambut antusias oleh masyarakat serta jajaran Pemerintah Kota Mojokerto. Selasa (10/6)
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, dalam sambutannya menyampaikan bahwa galeri ini merupakan bagian dari upaya pelestarian warisan sejarah nasional.
Ia juga mengungkapkan bahwa Kota Mojokerto bersama 21 kabupaten/kota lain yang tergabung dalam jaringan “Tapak Sejarah Soekarno” telah berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dalam melestarikan jejak sejarah sang proklamator.
“Galeri Soekarno Kecil ini menjadi jendela sejarah, membuka kembali lembaran masa kecil Bung Karno yang pernah menghabiskan masa 8,5 tahun hidupnya di Mojokerto. Dari kota ini, Soekarno kecil mulai menyerap nilai-nilai lokal yang membentuk semangat kebangsaannya,” tutur Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
Galeri yang terletak di pusat Kota Mojokerto yaitu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Purwotengah, Jalan Tamansiswa no. 6 Kelurahan Purwotengah Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto ini tidak hanya menjadi ruang pamer sejarah, namun juga mengusung pendekatan modern dengan pemanfaatan teknologi digital yang interaktif.
Diharapkan galeri ini mampu menarik minat generasi muda untuk mengenal lebih dekat tokoh-tokoh bangsa serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Dalam kesempatan ini, Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon menegaskan pentingnya menjaga dan menghidupkan memori kolektif bangsa melalui sejarah.
Ia juga menyoroti peran penting Mojokerto, tidak hanya sebagai bagian dari peradaban Majapahit, tetapi juga sebagai tempat tumbuhnya karakter Soekarno muda.“Masa kecil adalah masa pembentukan karakter.
Kontribusi Mojokerto sangat besar karena memberikan ekosistem yang membentuk pemikiran dan semangat juang Bung Karno. Ini adalah warisan yang tak ternilai,” ujar Fadli Zon.
Menteri Fadli juga menekankan pentingnya penulisan sejarah dari perspektif nasionalistik, serta peran budaya dalam membangun jati diri bangsa.

Ia mengapresiasi hadirnya galeri ini sebagai simbol keseriusan Mojokerto dalam menghidupkan sejarah lokal yang berdampak nasional.
Peresmian Galeri Soekarno Kecil ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan “Bulan Bung Karno” yang jatuh pada bulan Juni, bertepatan dengan tanggal-tanggal penting dalam kehidupan Bung Karno, seperti kelahiran, pidato lahirnya Pancasila, dan wafatnya sang proklamator.
Dengan diresmikannya galeri ini, Mojokerto meneguhkan diri sebagai kota yang tidak hanya kaya akan warisan Majapahit, namun juga memiliki peran penting dalam membentuk sejarah modern Indonesia.
Tampak hadir dalam acara peresmian Galeri Soekarno Wakil Wali Kota, jajaran Forkopimda, para kepala daerah dari anggota Jaket Bung Karno, seperti Wali Kota Surabaya, Wali Kota Blitar, perwakilan dari BPK Wilayah Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, jajaran pejabat Pemkot Mojokerto, serta penasihat dan direktur marketing Museum Gubug Wayang Mojokerto. *adv-kom
