
Deklarasi Damai di Pendapa Sabha Kridatama(suaraharianpagi.id/red)
Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id
Pemerintah Kota Mojokerto bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggandeng organisasi lintas agama dan kepemudaan dalam menjaga situasi yang aman dan kondusif. Kesepakatan itu diwujudkan melalui Deklarasi Damai yang digelar di Pendapa Sabha Kridatama, Rumah Rakyat, Selasa (2/9).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan apresiasinya atas tekad para pemuda yang turut serta dalam menjaga kedamaian kota.
“Kota Mojokerto adalah rumah kita bersama. Jika para pemuda sudah berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban, saya yakin Mojokerto akan menjadi salah satu kota ternyaman di Indonesia. Terima kasih kepada KMPI dan seluruh organisasi kepemudaan atas inisiatif yang luar biasa ini,” ujar wali kota yang akrab disapa Ning Ita.
Ning Ita menekankan, kebebasan berpendapat merupakan hak seluruh warga, namun harus disalurkan secara damai. Ia mengingatkan agar aspirasi tidak dilakukan dalam waktu dekat demi mencegah adanya penyusupan kepentingan yang bisa memicu kericuhan.
“Kita semua tahu, dalam sepekan terakhir, niat baik untuk menyampaikan pendapat ternyata ditunggangi pihak-pihak dengan kepentingan negatif. Karena itu, kami sepakat untuk sementara menahan diri dulu dari aksi terbuka atau demonstrasi. Bukan berarti dilarang, karena itu adalah hak warga negara, namun kita perlu menjaga situasi agar tetap kondusif,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ning Ita juga mengajak organisasi kepemudaan dan lintas agama yang hadir untuk aktif berperan dalam menjaga stabilitas daerah.
“Jika ada potensi gangguan di titik-titik tertentu, segera informasikan agar bisa dilakukan pencegahan sejak dini demi keamanan Mojokerto,” tambahnya.
Kapolresta Mojokerto, AKBP Herdiawan Arifianto, turut menegaskan pentingnya sinergi. Ia mengungkapkan sempat ada upaya provokasi melalui media sosial yang menyasar kalangan pelajar untuk terlibat aksi anarkis. Namun berkat koordinasi lintas sektor, situasi berhasil dikendalikan.
“Mari kita justru menjadi ‘provokator’ kebaikan, yang memprovokasi masyarakat agar menjaga ketertiban dan kedamaian. Dengan bergandengan tangan, Mojokerto akan tetap menjadi kota yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya,” imbau Kapolresta.
Isi Deklarasi Damai yang dibacakan bersama antara lain:
1.Mendesak pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan yang tidak adil dan membebani masyarakat, serta selalu berpihak kepada rakyat.
2.Mengimbau masyarakat agar menyampaikan aspirasi sesuai norma dan tidak melanggar hukum.
Menolak segala bentuk provokasi berbasis SARA yang dapat memicu konflik di Mojokerto.
3.Meminta TNI-Polri mengedepankan pendekatan persuasif, dialogis, dan humanis dalam menghadapi aksi massa.
4.Mendorong pimpinan organisasi kepemudaan dan lintas agama menjaga ketertiban serta menginstruksikan anggotanya menciptakan suasana damai.
Acara tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi, Dandim 0815 Letkol Inf. Rully Noriza, serta Dandenpom V/2 Letkol CPM Sigit Prabowo. *ds