
Sampang – suaraharianpagi.id
Penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP) di SDN 1 Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, diduga tidak transparan. Hal ini menjadi sorotan sejumlah warga dan media pada Selasa (30/07).
Dugaan tersebut mencuat setelah adanya laporan warga terkait ketidakjelasan penerimaan dana bantuan PIP oleh salah satu siswa di sekolah tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh suaraharianpagi.id melalui pesan WhatsApp, Kepala SDN 1 Camplong, Siti Indah Hayati, hanya menjawab singkat, “Ke sekolah saja,” tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya kepada media. Ia menceritakan bahwa keponakannya menangis karena tidak menerima dana bantuan PIP, padahal namanya sempat muncul sebagai penerima di tahun 2022.
“Saya bukannya suudzon ya, Mas. Keponakan saya nangis karena tidak dapat bantuan PIP itu. Sekitar jam 09.00 WIB saya coba cari tahu lewat YouTube tentang cara cek penerima PIP, dan ternyata nama anak saya muncul sebagai penerima di tahun 2022,” tuturnya.
Warga tersebut juga menyampaikan kekesalan yang ia alami ketika membicarakan hal ini kepada suaminya.
“Saya bilang ke suami, ‘Pak, Bunga (nama samaran) dapat bantuan loh.’ Tapi suami saya marah dan bilang, ‘Jangan diurus, saya masih mampu cari uang buat jajan anak.’ Ya sudah saya diam. Tapi Mas, tolong jangan sebut nama saya. Bisa celaka saya kalau suami tahu,” katanya dengan nada waswas.
Ia menegaskan bahwa masalah ini bukan soal jumlah uangnya, tetapi soal hak anak.
“Bukan soal uangnya, tapi kenapa anak saya tidak diberi? Meskipun tidak diserahkan semuanya, itu kan hak anak saya. Setidaknya Rp10 ribu kan bisa buat jajan, apalagi namanya juga anak kecil,” ujarnya.
Menanggapi dugaan ini, awak media suaraharianpagi.id menyayangkan jika benar terjadi kecurangan dalam penyaluran bantuan PIP.
Dugaan tersebut berpotensi mencoreng nama baik lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi tempat mendidik dengan nilai kejujuran dan tanggung jawab. *bun