
Salah satu lahan tembakau wilayah Camplong tergenang air hujan (suaraharianpagi.id/bun)
Sampang – suaraharianpagi.id
Para petani tembakau di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, mulai diliputi kekhawatiran terkait hasil panen tahun ini. Berbeda dengan tahun 2024 yang cenderung menguntungkan, kondisi musim tanam 2025 dinilai tidak meyakinkan akibat cuaca yang belum menunjukkan tanda-tanda kemarau.
Hanafi, seorang petani asal Desa Banjar Tabulu, menyampaikan kegelisahannya. Ia pesimistis harga dan kualitas tembakau tahun ini akan sebaik tahun sebelumnya.
“Kalau saya pribadi, melihat kondisi sekarang, harga tembakau tidak akan seperti tahun lalu. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda kemarau. Tembakau kan butuh panas matahari, kalau hujan terus begini, siapa yang mau beli?” ujar Hanafi.
Ia juga menambahkan, jika kondisi cuaca tidak segera membaik, bukan tidak mungkin para petani akan mengalami gagal panen. “Saya khawatir tahun ini tidak ada pedagang yang mau ambil. Tembakau butuh sinar matahari, bukan hujan terus-menerus,” imbuhnya.
Pantauan langsung di sejumlah lahan tembakau wilayah Camplong menunjukkan banyak tanaman tembakau yang mati akibat tergenang air hujan. Akar tanaman membusuk, memaksa petani mencabut dan mengganti dengan bibit baru sebagai upaya penyelamatan.
Kondisi ini menambah beban petani yang sebelumnya sudah berjibaku dengan harga pupuk dan biaya produksi yang tinggi. Para petani berharap cuaca segera beralih ke musim kemarau agar pertumbuhan tembakau bisa optimal dan peluang penjualan tetap terbuka. *bun