
Foto : Bupati Mojokerto luncurkan program Gerakan Bersama GEMAPITU di Pendopo Balai Desa Parengan, Kecamatan Jetis (suaraharianpagi.id/red)
Kabupaten Mojokerto – suaraharianpagi.id
Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menggencarkan upaya percepatan penurunan angka stunting. Kali ini, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa meluncurkan program Gerakan Bersama Masyarakat di Posyandu Integrasi Terpadu (GEMAPITU) yang digelar di Pendopo Balai Desa Parengan, Kecamatan Jetis, pada Selasa (6/5) pagi.
Program GEMAPITU merupakan bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto, serta sejalan dengan program nasional GERCEP Stunting (Gerakan Percepatan Penurunan Stunting).
“Stunting bukan hanya soal fisik dan kesehatan, tetapi juga berdampak pada perkembangan kecerdasan anak. Kita ingin memastikan tidak ada lagi kasus stunting agar generasi mendatang tumbuh sehat, kuat, dan siap bersaing,” kata Bupati yang akrab disapa Gus Bupati dalam sambutannya.
Ia menambahkan, GEMAPITU merupakan implementasi dari misi pembangunan Kabupaten Mojokerto, khususnya dalam penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan. Melalui kegiatan ini, masyarakat terutama ibu hamil dan balita dapat mengakses layanan kesehatan secara gratis.
“Silakan manfaatkan layanan ini. Pemeriksaan untuk ibu hamil dan anak-anak tersedia tanpa biaya. Kita ingin anak-anak Mojokerto tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas,” imbuhnya.
Selain fokus pada isu stunting, Gus Bupati juga menyampaikan rencana peningkatan infrastruktur di Desa Parengan. Salah satunya adalah proyek perbaikan jalan sepanjang tiga kilometer dari Parengan menuju Lakardowo yang ditargetkan masuk dalam program tahun ini.
“Kalau tidak bisa direalisasikan tahun ini, kita masukkan ke perubahan anggaran. Nanti PUPR akan kita minta survei dan tindak lanjut. Kalau memungkinkan, segera kita aspal,” ujarnya.

Kepala Desa Parengan, Sali, dalam laporannya menyebutkan bahwa desanya memiliki lima posyandu aktif yang melayani balita dan lansia. Saat ini terdapat 229 balita, dengan tiga di antaranya tercatat mengalami stunting. Tingkat kehadiran warga dalam kegiatan posyandu mencapai 90 persen.
“Jumlah ibu hamil saat ini 24 orang, dengan tiga di antaranya mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Total ada 26 keluarga berisiko stunting, terdiri dari satu ibu hamil, 10 baduta, dan 15 balita. Kami telah mendapat dukungan dari pemerintah desa dan TPPS Kecamatan Jetis,” jelas Sali.
Kegiatan GEMAPITU turut dihadiri oleh Wakil Bupati Mojokerto selaku Ketua TP PKK Kabupaten, Forkopimca Jetis, Ketua TP PKK Kecamatan Jetis, Kepala Puskesmas Jetis, serta warga dan kader posyandu setempat. *ds