Bupati Lumajang saat berkunjung ke lokasi banjir.(dokumen Kominfo)
Lumajang — Suaraharianpagi.id
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), bersama Komandan Kodim 0821 Lumajang, Letkol Arh Anton Subhandi, S.A.P., meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Sabtu (1/11/2025).
Kunjungan tersebut bukan sekadar agenda seremonial, melainkan aksi nyata pemerintah daerah dalam menanggulangi dampak banjir sekaligus memastikan adanya solusi jangka panjang bagi masyarakat terdampak.
Bunda Indah menegaskan bahwa pemerintah bergerak cepat melalui berbagai langkah konkret di lapangan. Salah satunya dengan mengoperasikan alat berat mini (excavator kecil) untuk membersihkan Afur Banter, saluran utama yang sempat tersumbat akibat endapan lumpur dan eceng gondok.
“Mulai hari ini alat berat mini sudah bekerja. Kita tidak menunggu, karena ini tentang keselamatan warga dan kelancaran air. Kami ingin memastikan penanganan dilakukan dengan cepat dan tuntas,” ujar Bunda Indah saat meninjau proses pembersihan.
Selain pembersihan darurat, Bupati juga menginstruksikan tindak lanjut program normalisasi saluran air sepanjang tiga kilometer yang hingga kini belum tertangani.
Ia menjelaskan bahwa wilayah tersebut berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga memerlukan koordinasi intensif dengan Dinas PU Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi.
“Yang sudah kita normalisasi sepanjang 3,4 kilometer terbukti efektif mencegah banjir selama lima tahun terakhir. Namun masih ada tiga kilometer lagi yang menjadi PR bersama. Karena ini kewenangan provinsi, maka kita dorong agar segera ditangani lewat PU SDA Jawa Timur,” katanya.
Menurut Bunda Indah, langkah-langkah teknis di lapangan merupakan bagian dari penanganan bencana berbasis perencanaan, bukan sekadar reaksi sesaat.
Ia menekankan bahwa penanggulangan banjir harus disertai data, peta wilayah, dan prioritas kerja yang terukur agar hasilnya memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat.
“Ini bukan hanya bersih-bersih air yang tergenang, tapi bagian dari upaya rekayasa hidrologi yang terencana. Kita ingin sistem pengendalian air di Sidorejo benar-benar kuat, bukan tambal sulam,” tegasnya.
Dalam peninjauan tersebut, Bupati juga memastikan aliran sungai mulai surut dan alat berat bekerja efektif di titik-titik rawan. Petugas dari BPBD, Dinas PU, TNI, serta perangkat desa terlihat bergotong royong membersihkan saluran air dan menata area terdampak.
Sinergi lintas sektor ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menindaklanjuti bencana dengan langkah terukur.
Langkah cepat pemerintah mendapat apresiasi dari warga Sidorejo. Mereka menilai respon kali ini jauh lebih cepat dan tepat sasaran.
“Baru dua hari, air sudah mulai surut, dan alat berat langsung datang. Kami merasa diperhatikan,” ujar Lyster, salah satu warga.
Bunda Indah berharap masyarakat turut menjaga hasil normalisasi dan pembersihan yang telah dilakukan. Ia mengingatkan pentingnya kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah ke saluran air serta aktif melapor bila ada sumbatan.
“Penanganan teknis akan percuma kalau perilaku masyarakat tidak berubah. Pemerintah bekerja, tapi warga juga harus ikut menjaga,” pesannya.
Dengan strategi penanganan berlapis, mulai dari aksi cepat di lapangan hingga koordinasi lintas instansi, Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan komitmennya dalam membangun sistem pengendalian banjir yang berkelanjutan dan tangguh.
“Ini bukan pekerjaan satu hari. Kami ingin memastikan bahwa setelah air surut, kita tinggalkan warisan sistem yang lebih kuat dan aman untuk masyarakat,” pungkasnya.*red
