
Pimpinan cabang bulog mojokerto bersama gubernur, wali kota dan wakil wali kota mojokerto.(Suaraharianpagi.id/redaksi)
Mojokerto – Suaraharianpagi.id
Menindaklanjuti arahan Presiden untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, khususnya beras, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum BULOG memperluas saluran penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Langkah ini bertujuan memastikan masyarakat dapat mengakses beras SPHP dengan harga terjangkau. Selain melalui pedagang pengecer di pasar, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, outlet binaan pemerintah daerah, outlet BUMN, dan ritel modern, kini pemerintah daerah dan instansi lain juga dapat menyalurkan beras SPHP melalui koperasi maupun Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Untuk penyaluran SPHP, kami bekerja sama dengan instansi pemerintah seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, serta Polres Mojokerto dan Polresta Mojokerto melalui pola Gerakan Pangan Murah,” ujar Pemimpin Cabang BULOG Mojokerto, Muhammad Husin, SH, MH. Selasa (12/8) di Kantornya.
Husin menambahkan, BULOG Mojokerto juga melakukan penjualan langsung ke pasar-pasar dan titik keramaian. Khusus kerja sama dengan kepolisian, GPM akan digelar di seluruh wilayah hukum Polsek jajaran Polres Mojokerto.
Perluasan saluran distribusi ini diharapkan menjadi solusi pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
Sesuai regulasi, harga jual beras SPHP dari gudang BULOG ditetapkan Rp 11.000 per kilogram. Sementara di toko, pedagang pengecer, atau GPM, harga maksimal kepada konsumen langsung adalah Rp 12.500 per kilogram, sesuai harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang ditetapkan pemerintah.
BULOG juga menetapkan pembatasan pembelian untuk mencegah penimbunan.
“Setiap konsumen maksimal membeli dua kemasan lima kilogram. Sedangkan untuk toko atau outlet, kuota sekali pemesanan maksimal dua ton. Jika sudah habis, bisa memesan kembali sesuai kebutuhan,” tegas Husin.*ds