Wali Kota Mojokerto menerima kunjungan Kalaksa BPBD Jawa Timur (7/8/2025) di Balaikota.(dokumen kominfo)
Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id
Kota Mojokerto bersiap menjadi pusat perhatian nasional setelah ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025 yang akan digelar pada 1–3 Oktober mendatang.
Bukan hanya sekadar acara seremonial, penyelenggaraan Bulan PRB tahun ini juga akan menjadi tonggak penting bagi Kota Mojokerto. Pasalnya, di momen yang sama akan dilakukan peresmian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mojokerto, sebagai lembaga khusus yang akan memperkuat sistem penanggulangan bencana di daerah.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menegaskan bahwa kehadiran BPBD menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas daerah menghadapi ancaman bencana. “Dengan adanya BPBD, penanganan kebencanaan di Kota Mojokerto akan lebih sistematis, terarah, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, peringatan Bulan PRB 2025 juga akan menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan partisipatif, mulai dari pameran kebencanaan nasional, seminar, diskusi pakar, hingga simulasi evakuasi yang melibatkan pelajar, relawan, dan masyarakat luas. Tak ketinggalan, festival seni dan budaya lokal akan memeriahkan rangkaian acara dengan mengusung pesan kesiapsiagaan bencana secara kreatif.
Dengan konsep yang inklusif, peringatan Bulan PRB di Mojokerto diharapkan tidak hanya meningkatkan literasi kebencanaan, tetapi juga membangun kesadaran bersama bahwa kesiapsiagaan adalah tanggung jawab kolektif.
“Kami ingin menjadikan kegiatan ini ruang edukasi, kolaborasi, sekaligus inovasi dalam membangun kota yang tangguh bencana,” tegas Ning Ita.
Melalui momentum ini, Mojokerto tidak hanya tampil sebagai tuan rumah peringatan berskala nasional, tetapi juga menegaskan kesiapannya melindungi masyarakat dari risiko bencana dengan langkah nyata dan berkelanjutan. *ds
