
Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung plus Jombang sedang unjuk rasa di depan Mapolres Jombang.(suarahatianpagi.id/ds)
Jombang – suaraharianpagi.id
Gelombang protes atas kematian tragis Affan Kurniawan, driver ojek online asal Jakarta, terus meluas. Affan tewas terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi unjuk rasa di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis malam (28/8).
Setelah ribuan pengemudi ojol berunjuk rasa di Jombang pada siang hingga sore hari, giliran elemen mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus turun ke jalan, Jumat malam (29/8). Mereka menggelar aksi damai di depan Mapolres Jombang.
Dalam orasinya, mahasiswa menuding peristiwa yang menewaskan Affan bukan sekadar kecelakaan. “Dari video yang beredar jelas terlihat Affan seolah sengaja dilindas kendaraan taktis Brimob,” seru salah satu orator.
Untuk menghormati almarhum, mahasiswa meminta Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan ikut serta dalam tabur bunga dan doa bersama. Prosesi berlangsung khidmat sebelum dilanjutkan dengan penyampaian tuntutan. perwakilan mahasiswa membacakan empat tuntutan utama, antara lain:
- Mengutuk keras tindakan represif aparat kepolisian yang menyebabkan hilangnya nyawa rakyat sipil.
- Mendesak Presiden RI Prabowo Subianto segera mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
- Menuntut penegakan hukum tanpa tebang pilih terhadap pihak yang terbukti lalai atau bertanggung jawab.
- Mengajak seluruh elemen masyarakat mengawal kasus ini sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.
“Keadilan bagi Affan Kurniawan adalah tanggung jawab moral kita bersama sebagai bangsa. Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, lawan kekerasan aparat!” teriak massa.
Menanggapi aksi tersebut, Kapolres Jombang menyampaikan bela sungkawa dan menegaskan komitmennya menjaga situasi tetap kondusif.
“Alhamdulillah sampai sore tadi sudah diamankan tujuh personel Polri yang diduga kuat bertanggung jawab. Proses hukum terus berjalan dan dalam waktu dekat akan dirilis oleh Mabes Polri,” ujarnya.

Kapolres juga menambahkan, pihaknya bersama tokoh masyarakat, ulama, dan komunitas ojol akan terus menjaga stabilitas keamanan di Jombang. “Agar roda ekonomi masyarakat tetap berjalan dan situasi kondusif terjaga,” katanya.
Ketua DPC GMNI Jombang, Muhammad Dafa Rezananta, menyebut aksi ini lahir dari kekecewaan masyarakat.
“Ada dua tuntutan utama: pertama, pemerintah harus mengusut tuntas kasus kematian Affan. Kedua, kami mendesak Presiden segera mencopot Kapolri Listyo Sigit karena gagal mengendalikan anggotanya dalam pengamanan aksi,” tegas Dafa.
Aksi damai itu berakhir tertib dengan janji mahasiswa akan terus mengawal kasus ini hingga keadilan bagi Affan Kurniawan benar-benar ditegakkan. *ds