Foto : Suasana Mediasi insiden penonton karnaval yang terlibat tawuran di ruang JCC Polres Jombang.(dokumen Polres)
Jombang – suaraharianpagi.id
Polres Jombang bergerak cepat merespons insiden tawuran yang terjadi antar penonton karnaval di Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, Jombang. Mediasi digelar untuk meredakan ketegangan di antara pihak yang terlibat.
Tawuran pecah saat karnaval peringatan Hari Kemerdekaan RI di Desa Rejosopinggir pada Minggu (01/09) sore. Dua kelompok penonton terlibat saling serang dengan melempar batu, sehingga menimbulkan kericuhan di tengah acara.
Keesokan harinya, Polres Jombang mengundang perangkat desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan warga yang terlibat dalam tawuran tersebut untuk mediasi di Jombang Command Center (JCC). Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 20 orang.
Wakapolres Jombang, Kompol Hari Kurniawan, yang mewakili Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi, memimpin langsung mediasi tersebut.
Hadir pula Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra, Kapolsek Tembelang Iptu Fadilah, dan Kepala Desa Rejosopinggir Yoyok Supriyanto beserta perangkat desa serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam mediasi tersebut, Kompol Hari Kurniawan mengungkapkan bahwa keributan tersebut dipicu oleh unsur balas dendam antara warga sekitar dan peserta karnaval.
“Kami memperoleh informasi bahwa keributan ini disebabkan oleh adanya unsur balas dendam,” ungkap Kompol Hari.
Ia juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, dan perselisihan yang ada dapat diselesaikan dengan baik sehingga warga tidak merasa resah.
“Kami mengharapkan bantuan dari Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa untuk mencari akar permasalahan ini,” tambahnya.
Selain itu, Kompol Hari menegaskan bahwa proses hukum akan dijalankan jika ditemukan adanya pelaku yang terlibat dalam keributan tersebut.
“Korban akan dilakukan visum, dan jika ditemukan indikasi pelaku, kami akan menangkap serta memprosesnya secara hukum,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Desa Rejosopinggir, Yoyok Supriyanto, menyatakan harapannya agar desanya bisa kembali damai dan rukun.
“Semoga ke depan desa kami bisa kembali damai dan rukun, karena hal tersebut penting untuk nama baik desa kami,” kata Yoyok.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menyatukan masyarakat, termasuk mengadakan kegiatan yang melibatkan warga dari berbagai kalangan.
“Kami rutin mengadakan posyandu di tiap dusun, dengan harapan bisa terjalin hubungan yang harmonis antara generasi muda dan dewasa,” pungkasnya. *sw/ryan
+ There are no comments
Add yours