Viral! Debt Collector Hadang Pemotor di Mojokerto, Polres Bentuk Tim Khusus

2 min read

Foto : Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto

Kabupaten Mojokerto – suaraharianpagi.id

Sebuah video yang memperlihatkan tiga orang mengaku sebagai debt collector mengadang seorang pengendara motor di Mojokerto viral di media sosial. Ketiga orang tersebut berusaha mengambil motor korban dengan alasan menunggak cicilan.

Menanggapi kejadian tersebut, Polres Mojokerto bergerak cepat dengan membentuk tim khusus untuk memburu para pelaku. Kapolres Mojokerto, AKBP Irham Kustarto, menegaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan semua jajaran untuk memproses hukum para pelaku.

“Tangkap! Tidak ada ruang bagi pelaku kejahatan. Saya sudah membentuk tim khusus dan tim sudah bergerak,” tegas AKBP Ihram Kustarto, Selasa (20/8).

Selain membentuk tim khusus, Polres Mojokerto juga membuka portal pengaduan melalui nomor WhatsApp 081344822005. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya kembali aksi serupa di masyarakat.

“Jika terjadi hal serupa, segera share location (sharlok) dan laporkan ke polisi atau hubungi nomor saya,” tambahnya.

Kejadian ini terjadi pada Kamis, (08/08) di Jalan Raya Jabon, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, tepatnya di depan gedung UPT Pengembangan Benih Padi dan Palawija Dinas Pertanian Jatim.

Korban yang diketahui bernama Ahmad Abdul Aziz baru mengungkapkan peristiwa tersebut di grup Facebook Info Lantas Mojokerto pada Senin (19/8) sekitar pukul 13.00 WIB.

Aziz, warga Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, menceritakan bahwa awalnya ia hendak pergi ke bank BRI dengan mengendarai motor Beat berwarna putih. Namun, setibanya di depan SDN 1 Jabon, ia menyadari bahwa ponselnya tertinggal di rumah dan memutuskan untuk berbalik arah.

Saat kembali ke lokasi kejadian, Aziz tiba-tiba dipepet oleh dua orang yang mengendarai Honda PCX berwarna putih. Setelah ia menghentikan motornya, datang lagi satu orang dengan Honda Vario berwarna merah yang memepetnya dari belakang, sehingga Aziz terjepit di tengah-tengah mereka.

Ketiga pelaku kemudian meminta motor Aziz dengan alasan tunggakan kredit. Aziz, yang merasa motornya tidak bermasalah, menolak permintaan tersebut dan menawarkan untuk membawa mereka ke rumahnya guna menunjukkan surat-surat motornya.

Namun, para pelaku menolak dan bersikeras meminta motor tersebut. Salah satu pelaku bahkan memeriksa aplikasi dan menyebut bahwa motor Aziz tercatat sebagai penunggak kredit.

Merasa ada yang tidak beres, Aziz segera mengamankan kunci motornya dan memanggil seorang warga setempat yang sedang berada di warung sebelah jalan.

Kehadiran warga membuat para pelaku panik. Setelah melakukan pengecekan nomor rangka motor, para pelaku menyadari bahwa data mereka salah dan akhirnya meminta maaf kepada Aziz. *sw

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours