Padepokan Singo Wande Indonesia: Menyebar Kebaikan Melalui Pengobatan Tradisional

2 min read

Mojokerto – suaraharianpagi.id

Padepokan Singo Wande Indonesia (SWI), sebuah pusat pengobatan tradisional yang menggunakan metode Bekam, kini menjadi perhatian masyarakat di Barat makam Syeh Jumadil Kubro, Desa Troloyo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Padepokan yang didirikan oleh Samsul Hudi (54), menawarkan terapi kesehatan berdasarkan ajaran Rasulullah Muhammad SAW dari kitab Thibbun Nabawi.

Samsul Hudi, mantan tukang becak di Krian, Sidoarjo sejak tahun 2000, menemukan panggilan hidupnya setelah bertemu Syeh Ahmed Ahmadi, seorang guru Bekam dari Turki, dalam sebuah pengajian di tahun 2001. Sejak saat itu, ia mendalami ilmu Bekam yang diyakini dapat mengeluarkan energi negatif dari tubuh melalui pengeluaran darah kotor.

“Dalam proses Bekam menurut Kitab Thibbun Nabawi adalah mengeluarkan darah yang kotor. Energi negatif itu kan ada di aliran darah, jadi kita keluarkan lewat proses Bekam itu tadi,” jelas Samsul Hudi, Rabu (24/7).

Padepokan Singo Wande Indonesia tidak hanya menjadi tempat pengobatan. Dengan niat sedekah dan berbagi, Samsul Hudi menawarkan pendidikan Bekam secara gratis kepada siapa saja yang ingin belajar, baik secara online maupun langsung di padepokan. Saat ini, murid-muridnya tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan di luar negeri, termasuk Malaysia, Hong Kong, dan Arab Saudi.

Aktivitas sosial menjadi bagian penting dari Padepokan Singo Wande. Setiap hari Jumat, mereka mengadakan pengobatan gratis untuk siapa saja yang membutuhkan. Selain itu, padepokan ini juga menyediakan kebun sayuran yang bisa dipetik sendiri oleh pasien.

Kegiatan bakti sosial lainnya termasuk pemberian santunan anak yatim dan sunatan massal di berbagai daerah seperti Padang Halaban Medan, Pesawaran Lampung, Cikopo, Sampit, dan berbagai kota/kabupaten di Jawa Timur.

Nama “Singo Wande” sendiri memiliki makna filosofi mendalam. “Singo” berarti Singa atau raja dalam bahasa Jawa, sedangkan “Wande” berarti warung.

Filosofi ini mencerminkan kehidupan Samsul Hudi yang sederhana dan sering berada di warung. Bahkan hingga saat ini, ia sering bertemu dan mengobati pasien di warung, mencerminkan awal mula kehidupannya yang belum memiliki tempat tinggal tetap.

“Saya sudah mempunyai murid yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di luar negeri juga ada. Saat ini total murid saya ada 720 orang,” ungkap Samsul Hudi.

Dengan visi dan misinya, Padepokan Singo Wande Indonesia terus berupaya menghidupkan kembali tradisi Bekam sebagai solusi kesehatan yang aman dan bermanfaat, sekaligus menebar kebaikan melalui berbagai kegiatan sosialnya. *sw/ds

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours