Flashmob Topeng Picu Kreativitas Anak-anak Manfaatkan Hari Libur

2 min read

Jombang – suaraharianpagi.id

Flashmob ratusan siswa MI Nurul Hidayah dan sanggar Tri Purwo Budoyo, Desa Jatiduwur, Kesamben, Jombang, menarik minat anak-anak usia SD – MI, wilayah setempat untuk kreatif di hari libur, Minggu (7/7).

Aksi flashmob topeng ini merupakan rangkaian Ki Purwa Heritage Festival 2024 yang digelar 10 hari, di desa pinggir sungai Brantas.

Menurut Isma Hakim Rahmat, biasa disapa Mas Hakim, para siswa ini sebelum festival dimulai telah diajari cara membuat topeng sederhana dari adonan kertas dan lem.

“Mereka berkreasi mencetak dengan tangannya sendiri. Dan baru tahun ini ada gerakan mengajari generasi muda berkarya. Hasilnya alhamdulillah, sudah bisa dipakai flashmob,” ujar Mas Hakim.

Proses pembuatan topeng dari adonan kertas ini membutuhkan waktu dan butuh sinar matahari. Sehingga pembuatannya sudah dilakukan sejak sebelum festival digelar.

Untuk gerakan flashmob diiringi gending atau tabuhan kelono. Mereka dipandu master penari kelono menari sambil mengenakan topeng.

Salah satu siswa MI Nurul Hidayah, Afshen, mengaku sudah bisa membuat topeng dari adonan kertas. Dia juga akhirnya bisa tahu tarian Kelono, yang jadi maskot tarian dalam seni Wayang Topeng asli dari desanya.

“Tapi saya gak bisa mainan HP, gara-gara teman- teman ikut menari, jadi kita ikut semua,” ujarnya.

Sekadar informasi, rangkaian Ki Purwa Heritage Festival 2024 digelar 10 hari dengan berbagai kegiatan di antaranya : tarian kelono, tarian bapang, tarian remo, tarian remo boletan, tarian topeng, tarian gladen, kentrung, fragmen topeng Tiyasing Utomo, musik akustik musisi jalanan, bazaar penganan jadul, pameran benda pusaka, dan bakti sosial kesehatan.

Acara Ki Purwa Heritage Festival 2024 ini dibuka oleh Pj Gubernur Jatim secara tertulis yang dibacakan Kabid Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim.

Acara pembukaan hingga malam ke–4, dihadiri oleh perwakilan Forkopimda, Forkopimca, Kadisdikbud Pemkab Jombang, tokoh masyarakat, perangkat desa, dan budayawan. *sw/ds

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours