Jombang – suaraharianpagi.id
Pungutan liar menjadi praktik yang meresahkan masyarakat. Upaya edukasi terkait larangan pungutan liar (pungli) terus digiatkan. Guna membersihkan praktik pungli, Pemerintah Kabupaten Jombang (Pemkab) melalui Inspektorat menggelar Seminar Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dengan mengusung tema “Mengemban Dan Menjaring Aspirasi Tegas-Bersih-Responsif” di pendopo Kabupaten Jombang pada Rabu (5/6), yang disiarkan langsung oleh Dinas Kominfo Kabupaten Jombang melalui streaming YouTube Channel Jombangkab TV Official.
Hadir sebagai narasumber Sekretaris Saber Pungli Pusat, Irjen Pol. Dr. H. Andry Wibowo, S.I.K., M.H., M.Si, Forkopimda Kabupaten Jombang, Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Staf Ahli, Asisten, dan Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang, Kepala Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli Kabupaten Jombang, Asosiasi Pekerja, Wartawan, Asosiasi Pengusaha, Asosiasi Pengacara, Asosiasi Kesehatan, Asosiasi Pendidikan, Forkopimcam, Kepala Desa dan Masyarakat.
Ketua Satgas Saber Pungli Jombang Kompol Hari Kurniawan, S.H., M.H melaporkan bahwa UPP Saber Pungli Jombang mendapat peringkat satu di antara 39 Kab/Kota di Jawa Timur terkait penanganan pungli. Predikat peringkat pertama ini tidak lepas dari upaya unit saber pungli yang membasmi pelaku pungli.
Kompol Hari Kurniawan melaporkan, telah menangkap pelaku pemerasan terhadap OPD di Kecamatan Gudo. Adapun pelaku yang diamankan adalah oknum wartawan dari Desa Japanan Kecamatan Gudo.
Sekretaris Saber Pungli Pusat, Irjen Pol. Dr. H. Andry Wibowo, S.I.K., M.H., M.Si sebagai narasumber menyampaikan, bahwa pemimpin yang duduk dalam jabatan publik memiliki mandat yang dilakukan dan dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat.
“Jadi kalau Pak Giat mendorong saber pungli aktif, itu tidak saja untuk dzohirnya untuk kondisi yang diharapkan masyarakat terhadap pelayanan publik yaitu yang tidak membebankan. Manfaatnya tidak hanya untuk masyarakat tapi untuk Bapak Penjabat Bupati yang bersangkutan kelak di akhirat”, kata Irjen Pol. Dr. H. Andry Wibowo.
Pada seminar ini, poin yang ingin ditekankan oleh Irjen Pol. Dr. H. Andry Wibowo adalah kenapa upaya pemerintah dan kita semua membangun sebuah pemerintahan yang bersih-tegas-responsive-melayani- solutif itu perlu dilakukan.
“Saya coba kontemplasi dan ambil poin penting. Pada kesempatan ini saya ingin membangun kesadaran kolektif dari Bapak/Ibu warga Jombang, kenapa hal ini perlu kita lakukan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pj Bupati Sugiat S.Sos., M.Psi.,T menyampaikan ucapan selamat datang khususnya kepada Sekretaris Saber Pungli Pusat, yang telah berkenan untuk berkunjung di Kabupaten Jombang sebagai narasumber seminar Saber Pungli.
Pj Bupati juga mengapresiasi terhadap kinerja UPP Saber Pungli Jombang, terlebih bisa melaksanakan seminar dan menangani pungli di Jombang selama ini.
“Seminar ini baru pertama kali dilaksanakan di Jombang, dan dihadiri langsung oleh Sekertaris Satgas Saber Pungli. Kita ambil tema ini yaitu ‘Mengemban Dan Menjaring Aspirasi Tegas-Bersih-Responsif’ ada latar belakangnya, saya delapan bulan menjabat mencoba menyerap aspirasi warga dengan keliling desa naik vespa. Saya ingin tahu, di awal saya menjabat warga Jombang maunya seperti apa,” kata Pj Bupati.
Dalam 100 hari kinerjanya, Pj Bupati Sugiat telah mendapat masukan dari 15 toga-toma. Adapun pendapat mayoritas tokoh adalah positif, dengan inti permintaan masyarakat Jombang adalah pemimpin harus bersih.
Perlu diketahui, satgas saber pungli terdiri dari beberapa instansi terkait yaitu Pemerintah Kabupaten Jombang, Kepolisian, TNI, dan Kejaksaan, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pemberantasan pungutan liar secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan pemanfaatan personil, satuan kerja dan sarana prasarana, serta mempunyai fungsi sebagai intelijen, pencegahan, penindakan dan yustisi.
Pungutan liar atau yang lebih dikenal dengan sebutan pungli, tidak hanya merugikan keuangan negara dan masyarakat, tetapi juga menghambat proses pembangunan serta mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Oleh karena itu, Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini yang bertujuan untuk memberikan pemahaman serta kesadaran kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai bahaya pungli dan pentingnya partisipasi aktif dalam memberantas praktik-praktik tersebut,” kata Pj Bupati.
Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang sangat mendukung gerakan saber pungli ini, dan telah mengambil langkah-langkah konkret untuk menciptakan birokrasi yang bersih dan transparan. Salah satunya adalah dengan membentuk satuan tugas khusus yang bertugas untuk melakukan pengawasan, pencegahan, serta penindakan terhadap praktik pungli di semua sektor.
“Salah satu upaya yang kita lakukan adalah mendirikan MPP (Mall Pelayanan Publik) untuk membantu masyarakat dalam segala urusan. MPP sudah lama direncanakan di Ruko Simpang 3, namun sampai saat ini masih bermasalah. Saya sampaikan, persoalan aset tersebut harus selesai di zaman saya, dan akan kita kembalikan sesuai fungsi awal,” kata Pj Bupati.
Pj Bupati yang terkenal sat set ini tidak mau berdiam diri menunggu bangunan fisik untuk pelayanan MPP. Maka Kantor DPMPTSP digunakan sebagai MPP dengan tujuan agar masyarakat dalam mencari perizinan dan lain sebagainya terlayani secara terpadu dan transparan.
Lebih lanjut, Pj Bupati yang sekaligus menjabat sebagai Kabinda Sulbar ini berharap agar seluruh aparat Pemkab Jombang dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan penuh integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab. Pihaknya mengimbau seluruh aparat Pemkab Jombang menjadi contoh yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa adanya pungutan yang tidak resmi.
“Saya ingin acara ini tidak sekadar seremonial. Harus tindak lanjutnya sebagai wujud nyata agar masyarakat ada kepercayaan terhadap kita,” kata Pj Bupati.
Guna menghibur peserta seminar yang hadir, Pj Bupati Sugiat menutup sambutannya dengan sebuah pantun: “Sejak pagi berangkat ke kota. Pergi ke pasaraya hendak belanja. Dengan tegas kita lawan bersama. Berantas pungli demi kesejahteraan bangsa. *ryan
+ There are no comments
Add yours