Pembangunan Balai Desa Plemahan Diduga Tidak Sesuai Spek dan Mark-Up Anggaran

2 min read

Jombang – suaraharianpagi.id

   Proyek pembangunan Balai Desa tahap 2 senilai Rp300 juta rupiah di Dusun Babut, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur hingga kini masih menuai polemik di masyarakat, dikarenakan proyek tersebut diduga tidak sesuai dengan spek dan mark-up anggaran,

   Proyek yang dibiayai dari anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) tahun 2023 yang ada di Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito tersebut menelan biaya sebanyak Rp300.000.000,- tetapi diduga bangunan dirasa tidak sepadan dengan anggaran yang dikeluarkan, dugaannya lebih besar anggarannya dari pada pembangun fisik yang dikerjakan.

   Pembangunan yang sekarang sedang berjalan hanya mengerjakan pasang batu bata keliling bangunan, kusen jendela yang berjumlah 17 plong, ngedek cor atap, serta keramik lantai yang belum dikerjakan.

   Sementara pondasi bangunan, slup keliling, kolom tiang serta ring atas keliling sudah dikerjakan tahap pertama. Hal ini yang menjadi polemik ditengah-tengah warga Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.

   Dengan tidak maksimalnya bangunan Balai Desa Plemahan tersebut selain menjadi polemik juga di keluhkan oleh beberapa warga yang tinggal di seputaran Desa Plemahan yang tidak mau disebutkan namanya.

“   Ya bangunan senilai Rp300 juta hanya seperti itulah bang, kok banyak uangnya dari pada bangunannya, yang memakan anggaran banyak kan sudah dikerjakan, seperti pondasi, slup, ring atas, kolom, itu semua makan anggaran banyak karena semuanya pakai pembesian. Yang pekerjaan tahap 2 ini kan yang pakai pembesian cuman deknya dan balok ring saja, kenapa masih menelan angaaran yang begitu besar” kata warga Desa Plemahan yang keberatan disebutkan namanya, kepada suaraharianpagi.id (4/7)

   Sementara Kepala Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito Ghamami, yang dihubungi suaraharianpagi.id, di kantornya tidak ada ditempat, ditemui oleh Sekretaris Desa Plemahan yang memperkenalkan bernama Agus. Ia membenarkan kalau anggaran Pembangunan Balai Desa Plemahan sebesar Rp300 juta dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten. Ia juga membenarkan bahwa yang dikerjakan saat ini adalah; pasang batu bata, kusen jendela yang berjumlah 17 plong, dek atap, pasang keramik dan listrik. Sementara yang lain sudah dikerjakan tahap awal.

   Ia juga mengarahkan awak media agar menghubungi Pak Kades sendiri, “karena Pak Kades pernah bilang satu pintu saja untuk memberi keterangan ke Media, jangan nanti saya dibilang lancang memberi keterangan kepada media.” Tegas Agus selaku Sekretaris Desa Plemahan kepada suarahriapagi.id.

   Hasil pantauan dan investigasi dilapangan awak media suaraharianpagi.id, warga selain mengeluhkan proses penganggaran pembangunan Balai Desa Plemahan juga meminta Aparat Penegak Hukum (APH) baik Kepolisian, Kejaksaan maupun Inspektorat agar memeriksa dan mengaudit pekerjaan di Desa Plemahan. *ryan

You May Also Like

More From Author