Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id
Aplikasi SRIKANDI (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) merupakan aplikasi umum bidang kearsipan yang dapat mendukung pengelolaan arsip dan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik, berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Melalui apliksi SRIKANDI Pemerintah bisa melakukan surat menyurat antar kabupaten/kota, provinsi maupun pusat sehingga sangat menghemat waktu dan biaya.
Pemerintah Kota Mojokerto mulai menerapkan apliksi SRIKANDI sejak bulan Juli 2023 yang lalu. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan arsip, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Perspustakaan dan Kearsipan menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Operasional terkait pemanfaatan Aplikasi SRIKANDI yang dibuka oleh Wali Kota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, SE. di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto pada Kamis, (30/11).
Plt. Kepala Dispussip, Abd. Rachman Tuwo menyampaikan bahwa bimtek pada hari ini di ikuti oleh 50 Orang peserta dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan, Diskopukmperindag, dan Dinas Ketahanan Pangan yang merupakan kelanjutan dari bimtek di tingkat OPD sampai tingkat kelurahan bulan september lalu.
“Jika pada hari ini kita melaksanakan bimtek pada UPT maka semua institusi di lingkungan Pemkot Mojokerto sudah melaksanakan bimtek aplikasi srikandi, sehingga pelaksanaan aplikasi srikandi di Kota Mojokerto sudah berjalan 100%,” kata Tuwo.
Ning Ita sapaan akrab wali kota dalam sambutannya menyampaikan bimtek ini strategis sekali dalam rangka mendukung capaian indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Dimana SPBE bagian dari dimensi smart government di dalam smart city, dan smart city dalam rangka mendukung reformasi birokrasi.
“Jadi semuanya saling berkaitan, reformasi birokrasi terintegrasi pula dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP),” terang Ning Ita.
Dengan adanya saling keterkaitan tersebut, Ning Ita meminta semua pihak untuk melaksanakan tugas masing-masing sebaik mungkin sehingga nantinya mendapat nilai yang maksimal. “Kita harus mendukung agar capaian-capaian itu maksimal, maka siapa yang diberikan tugas di masing-masing lini ini juga harus melaksanakan dengan maksimal pula,” pesannya.
Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan bahwa semangat digitalisasi dalam pelayanan publik bukanlah seberapa banyak aplikasi yang dihasilkan, tetapi lebih kepada mengintegrasikan pelayan publik yang ada.
“Semangatnya adalah mengintegrasikan agar masyarakat dengan mudah mengakses apapun yang berkaitan dengan kepemerintahan apakah itu informasi yang berhubungan dengan pemerintah atau pelayanan yang disediakan oleh pemerintah itu bisa diakses melalui satu dashboard dan ini secara bertahap akan kita lakukan,” tegasnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menambahkan bahwa aplikasi SRIKANDI sudah mengarah kepada semangat integrasi tersebut, dan Pemkot Mojokerto juga sudah memiliki portal Satu Data Informasi Kota Mojokerto (SATIKOMO) serta Gerbang Layanan Informasi Terpadu Dan Terintegrasi (Gayatri) untuk bidang kesehatan.
“semoga kolaborasi dan sinergi bisa terus kita tingkatkan dari waktu ke waktu dalam rangka mendukung capaian Kota Mojokerto yang bisa memberikan pelayanan public yang lebih prima, bisa penyelenggaraan pemerintahan terbaik dan bisa menjadi barometer tata kelola pemerintahan di RI ini,” harap Ning Ita mengakhiri sambutannya. *adv/ds