Pelatihan bertajuk “Skill Up Lab Advertising for Creatively Indonesia” di Aston Hotel Mojokerto. (Suaraharianpagi.id/ds)
Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id
Pemerintah Kota Mojokerto kembali memperkuat langkahnya dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
Kali ini, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Pemkot menggelar pelatihan bertajuk “Skill Up Lab Advertising for Creatively Indonesia” di Aston Hotel Mojokerto, Senin, 20 Oktober 2025.
Pelatihan ini menyasar para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu mengasah kemampuan promosi dan periklanan yang kreatif di tengah persaingan ekonomi digital yang kian ketat.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, melalui Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Ani Wijaya, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama strategis dengan Kemenparekraf sejak 2023.
“Ini bentuk kerja sama lanjutan yang sudah kita rintis sejak tahun 2023. Dengan menggandeng Kemenparekraf, kami ingin pelaku ekonomi kreatif naik kelas, sekaligus menumbuhkan kepercayaan diri dan kebanggaan terhadap produk lokal,” ujar Ani.
Ia menambahkan, Pemkot Mojokerto terus berupaya melakukan pembinaan berkelanjutan bagi pelaku ekonomi kreatif. Dari 27.937 UMKM yang tercatat, sebagian besar bergerak di sektor kuliner, kriya, dan fesyen tiga subsektor yang menjadi unggulan daerah.
Sementara itu, Direktur Periklanan Deputi Bidang Kreativitas Kemenparekraf RI, Selliane Halia Ishak, mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Mojokerto dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di tingkat lokal.
“Ini bentuk perhatian kami kepada daerah. Kami ingin penguatan ekonomi kreatif dimulai dari bawah. Kota Mojokerto luar biasa unggul di bidang kuliner, kriya, dan fesyen, dan kini sudah berkembang menjadi enam subsektor,” ucapnya.
Selliane menegaskan, Kemenparekraf membuka peluang kerja sama yang luas bagi pemerintah daerah yang ingin mengembangkan potensi ekonomi kreatif.
“Kami memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif yang bisa dikerjasamakan. Harapannya, Kota Mojokerto dapat terus mengoptimalkan potensi yang dimiliki,” katanya.
Melalui pelatihan ini, pemerintah berharap para pelaku UMKM tidak hanya terampil dalam berproduksi, tetapi juga mahir mengelola promosi dan membangun citra merek secara profesional.
Dengan strategi periklanan yang lebih inovatif, Mojokerto menargetkan produk-produk lokalnya mampu menembus pasar yang lebih luas baik nasional maupun internasional. *ds
