Salah satu korban tenggelam di pantai Modangan ditemukan meninggal saat dievakusi ke RS menggunakan mobil Ambulance.(Foto: dokumen warga)
Malang – suaraharianpagi.id
Keceriaan rombongan Karang Taruna dari Kota Surabaya berubah menjadi duka mendalam. Tiga pemuda terseret ombak saat berwisata di Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, pada Minggu pagi (12/10).
Satu korban ditemukan meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Berdasarkan laporan resmi Polsek Donomulyo Polres Malang, rombongan berjumlah 26 orang berasal dari Karang Taruna RW 8, Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya.
Mereka datang ke Pantai Modangan untuk berlibur setelah menjadi panitia peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di lingkungan mereka.
Setibanya di lokasi sekitar pukul 04.00 WIB, para peserta mendirikan tenda di tepi pantai dan melanjutkan kegiatan bebas. Sekitar pukul 08.00 WIB, 12 orang di antara mereka nekat mandi di laut, meski sudah diingatkan petugas wisata agar tidak terlalu ke tengah karena ombak tinggi.
“Tak lama kemudian, tiga orang terseret arus deras. Satu teman mereka mencoba menolong, namun ikut terbawa ombak,” demikian tertulis dalam laporan resmi Polsek Donomulyo Nomor: LP-Gangguan/7/X/2025/SPKT/Polsek Donomulyo/Polres Malang/Polda Jawa Timur.
Satu korban berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat, yakni Muhammad Zulfikar Maulana (23), warga Jalan Botoh Putih Butulan, Kelurahan Simolawang, Kota Surabaya. Namun tiga rekannya terseret ke tengah laut.
Setelah dilakukan pencarian oleh tim gabungan dari Polsek Donomulyo, Koramil Donomulyo, perangkat desa, petugas wisata Pantai Modangan, dan nelayan lokal, sekitar pukul 10.00 WIB, satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Korban tersebut diketahui bernama Rinaldy Hidayat (23), warga Jalan Botoh Putih Gang I Nomor 35, Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya. Tubuhnya ditemukan terjepit di antara batu karang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sementara dua korban lainnya, yakni Rafi Naoufal (26) dan Muhammad Mahin (18), hingga berita ini diturunkan masih belum ditemukan. Tim gabungan masih terus melakukan pencarian di sepanjang garis pantai dengan bantuan perahu nelayan dan petugas BPBD setempat.
Kejadian itu pertama kali dilaporkan oleh Budi Utomo (56), Kepala Desa Sumberoto, yang menerima informasi dari Supadi, karyawan wisata Pantai Modangan. Supadi memberitahu bahwa ada beberapa wisatawan yang terseret ombak. Budi Utomo segera melapor ke Polsek Donomulyo.
Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung melakukan penyelamatan, evakuasi korban, dan olah TKP. Mereka juga berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Donomulyo untuk penanganan medis terhadap korban yang ditemukan meninggal dunia.
Tim yang terlibat di lapangan terdiri dari sejumlah aparat gabungan, di antaranya Aiptu Suwandi (Ps. Kanitbinmas Polsek Donomulyo), Aiptu Murbito Wibowo, S.H. (Kanitreskrim), Aipda Suprianto, S.H. (Bhabinkamtibmas), Bripda Wahyu Triatmodjo, serta personel TNI dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Donomulyo.
Kapolsek Donomulyo, AKP Gunawan Marsudi, S.Pd, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat berwisata di kawasan pesisir selatan Kabupaten Malang, terutama di musim pancaroba yang rawan gelombang tinggi.
“Kami sudah sering mengimbau pengunjung agar tidak berenang terlalu ke tengah. Ombak di Pantai Modangan cukup kuat dan arus bawah lautnya berbahaya. Kami minta wisatawan mematuhi arahan petugas,” ujar AKP Gunawan.
Pihaknya juga menegaskan bahwa tim SAR gabungan masih akan melanjutkan pencarian hingga kedua korban yang hilang ditemukan. “Pencarian kami fokuskan di area sekitar lokasi awal dan perairan arah barat yang berpotensi membawa arus,” tambahnya.
Suasana duka menyelimuti rekan-rekan korban yang masih berada di lokasi kejadian. Beberapa di antara mereka tampak shock dan terus berharap dua temannya segera ditemukan.
Menurut saksi Mutiara Faradila (24), salah satu peserta rombongan, mereka tidak menyangka kegiatan rekreasi yang awalnya penuh canda berakhir dengan tragedi.
“Semua sudah diingatkan jangan ke tengah, tapi mereka tetap berenang agak jauh. Tiba-tiba teriak minta tolong dan hilang ditelan ombak,” ungkap Mutiara dengan mata berkaca-kaca.
Jenazah Rinaldy Hidayat kemudian dievakuasi ke Puskesmas Donomulyo untuk dilakukan visum dan selanjutnya akan diserahkan kepada pihak keluarga di Surabaya.
Pantai Modangan dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam populer di Kabupaten Malang bagian selatan. Garis pantainya panjang dengan tebing hijau dan hamparan pasir lembut yang memesona. Namun di balik keindahannya, kawasan ini juga memiliki arus bawah laut kuat dan ombak tinggi yang kerap menimbulkan kecelakaan wisatawan.
Pemerintah Desa Sumberoto dan pengelola wisata telah memasang sejumlah papan peringatan bahaya berenang, namun sering diabaikan oleh pengunjung.
Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi wisatawan untuk selalu berhati-hati dan menaati aturan keselamatan. Ombak selatan Jawa dikenal ekstrem, bahkan bagi perenang berpengalaman sekalipun. *red
