
Bupati Mojokerto Gus Barra saat menghadiri peringatan hari World Clean Up Day Indonesia.(Suaraharianpagi.id/dsy)
Mojokerto — Suaraharianpagi.id
Peringatan World Clean Up Day Indonesia (WCDI) di Kabupaten Mojokerto, Sabtu (11/10/2025), menjadi momentum penguatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan sebagai bagian dari keimanan.
Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa atau yang akrab disapa Gus Bupati, mengajak seluruh warga meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dalam kegiatan yang dipusatkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko itu, Gus Bupati menegaskan bahwa semangat menjaga kebersihan sesungguhnya telah menjadi bagian dari ajaran Islam sejak berabad-abad lalu.
“Empat belas abad lalu Rasulullah SAW sudah mencontohkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Maka menjaga kebersihan bukan hanya tanggung jawab sosial, tapi juga tanggung jawab spiritual,” ujar Gus Bupati.
Menurutnya, persoalan sampah dan kebersihan lingkungan bukan sekadar urusan rumah tangga, melainkan tantangan global yang juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah dan organisasi sosial keagamaan.
“Permasalahan sampah adalah urusan kita semua. Setiap warga memiliki tanggung jawab, bagaimana masalah ini menjadi konsentrasi bersama untuk diselesaikan,” tegasnya.
Di Kabupaten Mojokerto sendiri, berbagai upaya menjaga kebersihan telah dilakukan melalui sejumlah program yang digagas Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
Di antaranya Program Mojokerto Bersih dan Hijau, pembangunan TPS3R dan revitalisasi TPA, kampanye pengurangan plastik sekali pakai, serta dukungan terhadap Bank Sampah dan UMKM daur ulang.
Selain itu, Pemkab Mojokerto juga menjalankan Gerakan Santri Hijau Mojokerto program yang mengajak pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam menjadi pelopor pengelolaan lingkungan berbasis iman dan ilmu.
“Kami ingin nilai-nilai religius menjadi kekuatan dalam membangun budaya bersih dan peduli lingkungan,” kata Gus Bupati.
Peringatan WCDI kali ini turut diinisiasi oleh Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Mojokerto dan melibatkan berbagai organisasi masyarakat.
Kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang akan diperingati pada 22 Oktober mendatang.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif GP Ansor dan ormas-ormas lainnya yang peduli lingkungan. Gerakan ini bukan hanya soal bersih-bersih, tapi juga menunjukkan bagaimana iman dan kepedulian sosial bisa bersinergi,” tutup Gus Bupati.*dsy