
Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat mengunjungi Sekolah Rakyat di Gedeg, Mojokerto.(Suaraharianpagi.id/dsy)
Mojokerto – Suaraharianpagi.id
Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat (SR) di Jalan Terusan–Gedeg No.199, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Sabtu malam (11/10/2025).
Kunjungan tersebut menjadi ajang dialog antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam memperkuat akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Gus Ipul disambut hangat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, beserta jajaran pemerintah daerah, camat, kapolsek, kepala sekolah, guru, dan para orang tua siswa.
Suasana acara berlangsung hangat, diwarnai semangat para siswa yang antusias menyambut kedatangan Menteri Sosial.
Dalam sambutannya, Gaguk Tri Prasetyo melaporkan bahwa kegiatan belajar di Sekolah Rakyat Mojokerto berjalan lancar dan kondusif.
“Alhamdulillah, kegiatan belajar masih dalam kendali kami semua. Siswa-siswi menunjukkan semangat tinggi dan kondisi kesehatan mereka tetap baik,” ujar Gaguk.
Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat Mojokerto saat ini memiliki 13 tenaga pendidik dengan total 812 siswa tingkat menengah pertama.
Semua fasilitas belajar, kata dia, dalam kondisi lengkap dan berfungsi baik. Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga telah menyiapkan langkah strategis untuk mengembangkan program tersebut.
“Dalam APBD 2025, kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp8 miliar untuk pengembangan Sekolah Rakyat. Rencananya, lahan seluas delapan hektare di Kecamatan Jatirejo akan digunakan untuk membangun kompleks Sekolah Rakyat baru yang mencakup jenjang pendidikan lanjutan,” ujarnya.
Gaguk berharap dukungan dan arahan dari Kementerian Sosial agar pengembangan Sekolah Rakyat di Mojokerto dapat berjalan berkelanjutan.
“Kami mohon bimbingan agar Sekolah Rakyat bisa terus tumbuh, berkembang, dan menjadi harapan masyarakat,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan gagasan langsung Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk kehadiran negara dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Presiden ingin kita menoleh kepada keluarga-keluarga yang mungkin suaranya jarang terdengar, tapi mereka setiap hari berdoa untuk Indonesia,” tutur Gus Ipul.
Ia menjelaskan, pendidikan di Sekolah Rakyat dirancang untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap mendapatkan kesempatan belajar yang layak dan berkualitas.
Lahan baru yang disiapkan Pemkab Mojokerto, kata dia, akan menjadi pondasi bagi pembangunan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap.
“Nantinya akan dibangun gedung belajar, asrama, ruang keluarga, aula, laboratorium, perpustakaan, dapur, hingga lapangan olahraga. Semua akan disesuaikan dengan luas lahan yang disiapkan pemerintah daerah,” jelas Gus Ipul.
Pembangunan fisik sekolah tersebut, lanjutnya, akan dibiayai oleh APBN melalui Kementerian Sosial dengan koordinasi lintas kementerian sesuai arahan Presiden.
“Kalau lahan delapan hektare siap, maka sekolahnya bisa dibangun lebih luas dan lengkap. Mohon doanya agar proses ini berjalan lancar,” ujarnya.
Dalam dialog bersama orang tua siswa, Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat terbuka bagi semua anak tanpa memandang kemampuan akademik awal mereka.
“Kalau anaknya belum bisa apa-apa, tidak masalah. Justru di sinilah mereka akan diajari sampai bisa. Kalau sudah pintar, Alhamdulillah. Kalau belum, di sinilah tempatnya belajar,” katanya yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Ia juga memuji semangat para siswa yang telah menunjukkan kemampuan luar biasa.
“Ada yang sudah hafal 15 juz Al-Qur’an, ada yang pandai berbahasa Inggris dan matematika. Ini bukti bahwa kesempatan belajar yang adil bisa melahirkan generasi hebat,” ucapnya.
Di akhir kunjungannya, Gus Ipul menjelaskan mekanisme pendaftaran siswa Sekolah Rakyat dilakukan secara transparan dan berbasis data tunggal kesejahteraan sosial (DTKS).
“Hanya keluarga yang terdaftar dalam DTKS yang dapat mengikuti seleksi. Setelah data diverifikasi, pendamping sosial akan mendatangi rumah masing-masing untuk memastikan kebenaran data,” terangnya.
Setelah verifikasi, data tersebut akan diteruskan ke Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto untuk mendapatkan persetujuan Bupati, sebelum diverifikasi di tingkat kementerian.
“Tugas saya adalah menerjemahkan gagasan Presiden tentang Sekolah Rakyat. Kita ingin memastikan semua anak dari keluarga miskin bisa belajar dengan layak dan bermartabat,” pungkasnya.*dsy