Warga binaan pemasyarakatan lakukan skrining TBC di lapas.(Suaraharianpagi.id/dsy)
Mojokerto – Suaraharianpagi.id
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto melanjutkan kegiatan skrining Tuberkulosis (TBC) melalui pemeriksaan foto rontgen pada Selasa (30/9). Kegiatan ini merupakan hari kedua dari rangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Tirta Medical Center.
Skrining TBC ini dirancang agar seluruh warga binaan mendapat layanan kesehatan secara menyeluruh dan merata. Pada hari kedua, giliran warga binaan yang belum sempat mengikuti pemeriksaan di hari pertama difasilitasi secara bergantian.
Proses pemeriksaan berjalan tertib dan terkoordinasi dengan baik, berkat kerja sama antara tim medis Tirta Medical Center dan petugas kesehatan Lapas Mojokerto.
Kepala Lapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, menegaskan bahwa kegiatan pemeriksaan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah yang menargetkan Indonesia bebas TBC pada tahun 2030.
“Kami pastikan tidak ada satupun warga binaan yang terlewat. Kegiatan skrining ini akan terus berlanjut hingga seluruh warga binaan mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan,” ujar Rudi.
Selain pemeriksaan rontgen, tenaga medis juga mengedukasi warga binaan mengenai pola hidup bersih dan sehat, pencegahan penularan TBC, serta pentingnya mengenali dan melaporkan gejala penyakit sejak dini. Langkah ini diharapkan dapat menekan risiko penyebaran TBC di dalam lingkungan pemasyarakatan.
Dengan berjalannya hari kedua pemeriksaan dan rencana keberlanjutan kegiatan di hari-hari berikutnya, Lapas Mojokerto optimistis dapat menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, aman, dan mendukung keberhasilan program pembinaan.
Upaya deteksi dini ini juga dianggap penting untuk mencegah potensi penularan TBC, mengingat kondisi hunian yang padat rentan menjadi faktor penyebaran penyakit menular.*dsy
