
Jenazah korban mutilasi yang dimasukkan kedalam Ambulans.(suaraharianpagi.id/dsy)
Mojokerto – suaraharianpagi.id
Kasus mutilasi di Pacet, Mojokerto kembali menyita perhatian publik. Potongan tubuh Tiara Angelina Saraswati (25), warga Desa Made, Lamongan, tiba-tiba dipulangkan dari RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo, pada Selasa (9/9) malam.
Pemulangan dilakukan tanpa keterangan resmi, baik dari pihak kepolisian maupun keluarga korban. Seluruh potongan tubuh yang telah ditemukan disatukan dalam satu peti jenazah, kemudian diantar menggunakan ambulans menuju rumah duka di Lamongan.
Keputusan tersebut mengejutkan banyak pihak. Sebab, sehari sebelumnya, tim forensik RS Bhayangkara sempat menyampaikan bahwa proses autopsi diperkirakan membutuhkan waktu hingga sebulan penuh. Namun, rencana itu berubah setelah ayah korban bersama penyidik Satreskrim Polres Mojokerto menandatangani berita acara serah terima jenazah. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai alasan penghentian autopsi lebih awal.
Situasi semakin janggal ketika awak media yang meliput tidak mendapatkan keterangan apa pun. Keluarga korban memilih bungkam, sementara penyidik dan aparat kepolisian yang hadir juga meninggalkan lokasi tanpa memberi komentar.
Suasana hening tetap menyelimuti hingga jenazah tiba di Lamongan. Tidak ada kepastian apakah semua potongan tubuh korban sudah ditemukan, atau bagaimana kelanjutan penyidikan kasus mutilasi yang telah menggemparkan Mojokerto ini.
Pemulangan mendadak tanpa penjelasan tersebut justru menimbulkan tanda tanya baru di masyarakat. Publik pun semakin penasaran dengan misteri yang menyelimuti penyelidikan kasus sadis ini. *dsy