Foto bersama pada Kegiatan Temu Anak di Ruang Sabha Mandala Madya(suaraharianpagi.id/dok.kom)
Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id
Pemerintah Kota Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kota yang inklusif dan ramah anak. Hal ini tercermin dari Kegiatan Temu Anak dengan Kepala Daerah, yang digelar di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Senin (4/8).
Dalam kegiatan ini, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Wakil Wali Kota Rachmad Sidharta Arisandi (Cak Sandi) berdialog langsung dengan perwakilan anak-anak dari berbagai wilayah Kota Mojokerto.
Sejumlah isu strategis disampaikan anak-anak, mulai dari perlindungan terhadap eksploitasi dan kekerasan seksual daring, penguatan PP Tunas, permintaan fasilitas bermain yang ramah anak, hingga penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) di car free day. Mereka juga mengusulkan edukasi tentang reproduksi sehat dan ilmu parenting bagi orang tua.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Ning Ita menyampaikan bahwa anak-anak bukan hanya penerima manfaat pembangunan, tetapi juga aktor penting yang harus dilibatkan secara aktif dalam proses perencanaan.
“Kami ingin anak-anak bersuara, menyampaikan kebutuhan dan gagasan mereka secara langsung. Mereka harus menjadi pelopor dan pelapor. Karena itu, anak-anak kami libatkan dalam forum Musrenbang,” tegas Ning Ita.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto telah menyediakan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) yang siap menjadi ruang aman bagi anak-anak yang membutuhkan perlindungan dan pengaduan.
“Kami ingin memastikan tidak ada satu pun anak yang merasa sendirian atau tidak tahu harus mengadu ke mana,” imbuhnya.
Lebih jauh, Ning Ita menegaskan bahwa status Kota Mojokerto sebagai Kota Layak Anak (KLA) bukan sekadar penghargaan simbolik, tetapi merupakan hasil dari komitmen nyata dalam menghadirkan keberpihakan terhadap hak-hak anak, termasuk dalam kebijakan dan penganggaran APBD.
“Pencapaian Kota Layak Anak bukan hasil perlombaan, tetapi wujud nyata dari komitmen dan sinergi lintas sektor,” ujarnya.
Forum ini juga dihadiri oleh para kepala perangkat daerah, camat, dan lurah se-Kota Mojokerto, sebagai bentuk kolaborasi dalam mewujudkan Mojokerto yang benar-benar pro-anak dan berorientasi pada masa depan generasi emas 2045. *ds
