
Jombang – suaraharianpagi.id
Kabupaten Jombang meloloskan tiga klaster komoditas dalam Program Saka Jatim 2025 yang diselenggarakan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur.
Ketiga klaster tersebut adalah Klaster Padi (Regu Pengendali Hama/RPH Kendalsari, Kecamatan Sumobito), Klaster Jagung (Poktan Murong Santren, Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto), dan Klaster Kopi (Koperasi Produsen Kopi Wonosalam).
Program Saka Jatim bertujuan membentuk petani berorientasi bisnis, memperkuat kelembagaan, dan mengembangkan potensi agribisnis lokal guna mendukung ketahanan pangan dan menekan fluktuasi harga komoditas.
RPH Kendalsari berhasil masuk 2 besar klaster padi di Jawa Timur setelah sukses menanggulangi serangan hama tikus yang selama tiga tahun memicu gagal panen. Kini mereka aktif mengembangkan budidaya tanaman sehat berbasis organik.
Klaster jagung Poktan Murong Santren juga terus berinovasi, tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengembangkan produk olahan jagung serta memanfaatkan limbah ternak dan limbah industri tahu untuk pertanian.
Sementara itu, Koperasi Produsen Kopi Wonosalam terus mengembangkan kualitas dan pemasaran kopi khas Wonosalam (ekselsa) yang memiliki cita rasa unik.
Ketiga klaster ini akan mendapat pembinaan langsung dari Bank Indonesia, mulai dari manajemen kelembagaan, budidaya ramah lingkungan, hingga diversifikasi produk.
Kepala Dinas Pertanian Jombang, Ir. Moch. Rony, MM, menyampaikan apresiasinya atas dukungan BI. “Ini sejalan dengan program Kabupaten Jombang yang terus mendorong inovasi, produktivitas, pertanian ramah lingkungan, dan penguatan kelembagaan petani,” ujarnya. *ryan