
Kabupaten Mojokerto – suaraharianpagi.id
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar Roadshow Pasar Modal Syariah Chapter Mojokerto di Pendopo Pemkab Mojokerto, Kamis pagi (3/7).
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi memperkuat literasi serta inklusi keuangan syariah sebagai komitmen dalam membangun ekonomi berbasis umat.
Dengan mengusung tema “Gaya Investasi Kekinian untuk Semua Kalangan”, kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jawa Timur serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di tingkat wilayah dan daerah.
Ratusan peserta dari berbagai latar belakang turut ambil bagian, mulai dari pelaku UMKM, mahasiswa, pegiat koperasi syariah, hingga tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif mengenai sistem keuangan yang adil, transparan, dan memberdayakan. Ia berharap masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut aktif memahami dan terlibat dalam praktik investasi syariah.
“Forum ini sangat penting untuk memperluas literasi keuangan syariah. Kami ingin masyarakat Mojokerto menjadi pelaku aktif dalam sistem ekonomi yang selaras dengan nilai-nilai syariah,” ungkap Bupati yang akrab disapa Gus Barraa.
Pernyataan tersebut sejalan dengan arah pembangunan ekonomi daerah yang tidak hanya mengejar pertumbuhan angka, tetapi juga menekankan keseimbangan antara aspek spiritual dan sosial.
Menurutnya, pasar modal syariah adalah bagian penting dari ekonomi umat yang berkelanjutan dan harus mampu menyentuh masyarakat akar rumput.
Gus Barraa juga menyoroti peran strategis Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan warga. Penguatan ekonomi syariah ini dikaitkan dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045, serta misi daerah dalam mewujudkan Mojokerto yang maju, adil, dan sejahtera.
“Ekonomi syariah membangun ekosistem yang transparan dan membawa keberkahan. Ini sangat sejalan dengan semangat pembangunan Mojokerto: membangun dari bawah, dari umat, dari pelaku ekonomi kecil yang harus dilibatkan dalam arus utama pembangunan,” tambahnya.
Gus Barra juga menyoroti antusiasme generasi muda terhadap ekonomi Islam, terlihat dari banyaknya perguruan tinggi Islam yang membuka jurusan ekonomi syariah dan semakin diminati.
“Fenomena ini menunjukkan bahwa semangat ekonomi syariah telah menjangkau berbagai lapisan pemerintah, pelaku usaha, hingga dunia pendidikan. Ini momentum yang tidak boleh kita lewatkan,” tegas Gus Barra.
Kabupaten Mojokerto sendiri dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, terutama di sektor UMKM, koperasi syariah, dan investasi halal. Namun, semua potensi tersebut perlu didukung dengan literasi dan akses yang merata.
Di akhir sambutannya, Gus Barraa menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, lembaga keuangan, komunitas, dan institusi pendidikan untuk menciptakan iklim investasi syariah yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin masyarakat Mojokerto lebih percaya diri untuk berinvestasi secara halal, bijak dalam mengelola keuangan, dan menjadi agen perubahan menuju Mojokerto yang lebih berdaya saing,” pungkasnya. *ds