Sampang – suaraharianpagi.id
Warga Kota Sampang mengeluhkan kenaikan drastis tagihan bulanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang mencapai hingga 200 persen. Ironisnya, lonjakan biaya tersebut tidak diiringi dengan peningkatan kualitas layanan.
“Air masih keruh, kadang bau, dan distribusinya juga tidak lancar. Kami bahkan harus menggunakan pompa tambahan agar air bisa mengalir ke rumah. Tapi sekarang tagihannya justru naik sampai 200 persen,” keluh salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Rabu (2/7).
Persoalan distribusi air bersih bukanlah hal baru di Kabupaten Sampang. Sejumlah warga merasa dirugikan karena harus menanggung beban ganda: layanan yang buruk dan biaya tambahan untuk operasional pompa air.
Keluhan serupa juga ramai diperbincangkan di media sosial. Warga mengungkapkan kekecewaan atas kualitas air yang keruh, bau tak sedap, dan tekanan air yang lemah.
Yang lebih disayangkan, meskipun pelayanan PDAM dinilai tidak maksimal, perusahaan tetap bersikap tegas dalam penagihan. Denda diberlakukan bagi pelanggan yang terlambat membayar, tanpa mempertimbangkan mutu layanan yang diberikan.
“Yang konsisten dari PDAM itu cuma satu: penagihan. Pelayanannya? Semakin hari semakin mengecewakan,” ujar warga lainnya dengan nada kesal.
Padahal, PDAM memiliki tugas utama sebagai penyedia layanan publik, yakni menjamin ketersediaan air bersih, menjaga kualitas, serta memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan sebaliknya.
Saat dikonfirmasi oleh awak media, Hublang PDAM Sampang, Makruf, hanya merespons singkat lewat pesan: “Masih rapat, Bos.” Hingga berita ini dirilis, yang bersangkutan belum memberikan klarifikasi lanjutan, meskipun diketahui rapat telah selesai.
Berikut beberapa tugas utama PDAM yang kini justru menjadi sumber kekecewaan warga:
Menyediakan air bersih – Namun air sering kali keruh dan tidak layak pakai.
Mengelola sistem distribusi – Tetapi warga masih mengandalkan pompa tambahan.
Menjamin kualitas air – Justru yang diterima adalah air bau dan berlumpur.
Melayani pelanggan – Pengaduan warga nyaris tak mendapat tanggapan.
Mengelola keuangan – Penagihan dan denda dilakukan konsisten, meski layanan minim.
Melihat kondisi ini, masyarakat mendesak Pemerintah Kabupaten Sampang untuk segera turun tangan. Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PDAM dianggap perlu dilakukan sebelum menimbulkan gejolak sosial yang lebih besar.
Awak media suaraharianpagi.id juga menilai bahwa dengan adanya kenaikan tagihan bulanan, pihak PDAM perlu memperbaiki kualitas layanan secara serius, memperlancar distribusi air, serta menjamin air bersih dan layak pakai, agar tercipta keseimbangan antara besarnya biaya yang dibayar dan kualitas layanan yang diterima masyarakat. *bun
