Mojokerto – suaraharianpagi.id
Untuk mengenang jasa, Dandim 0815/Mojokerto Letkol Inf M. Iqbal Prihanta Yudha, S.E., yang diwakili Danramil 0815/05 Gedeg, Lettu Inf Zainuddin Tallasa bersama Forkopimda Kota Mojokerto melaksanakan ziarah rombongan di Makam Komandan Laskar Sabilillah KH. Nawawi, di TPU Balongsari, Dusun Mangunrejo, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (09/11).
Ziarah rombongan dipimpin Walikota Mojokerto diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekdakot Mojokerto, Heryana Dodik Murtono, S.STP., M.Si., juga dihadiri Kapolres Mojokerto Kota diwakili Kapolsek Gedeg, Iptu Sukaren.S.H., para Ka OPD Pemkot Mojokerto, Forkopimcam Gedeg, undangan dan Keluarga K.H. Nawawi.
Pantauan di lapangan, selain tersebut di atas turut serta dalam ziarah 1 Regu Korsik Ajenrem 082, 1 Regu Kodim 0815/Mojokerto, 1 Regu Forkopimda dan OPD Kota Mojokerto, 1 Pleton Gabungan KNPI, Banser dan Warga, 4 Pleton Santri Ponpes An-Nawawiyah dan 1 Pleton Ikatan Keluarga Bani Nawawi (Ikebana).
Masih pantauan Tim Pendim 0815, Walikota Mojokerto yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Mojokerto, Heryana Dodik Murtono, S.STP., M.Si., sebagai Pimpinan Ziarah Rombongan memimpin penghormatan dan mengheningkan cipta dilanjutkan peletakan karangan bunga, pembacaan sejarah singkat KH. Nawawi, pembacaan do’a dan ditutup dengan penghormatan akhir kepada arwah Al-Maghfurllah KH. Nawawi. Kegiatan dilanjutkan dengan tabur bunga oleh Forkopimda dan diikuti peziarah lainnya.
Untuk diketahui saat pembacaan sejarah singkat Al-Maghfurllah KH. Nawawi, oleh Pasi Persdim 0815/Mojokerto, Kapten Arh Akhmad Zainuri, S.H., dijelaskan bahwa KH. Nawawi adalah Syuhada Kemerdekaan dan Komandan Laskar Sabilillah yang dilahirkan di Dusun Lespadangan, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto pada tahun 1886 dari pasangan Ayah Munadi dan Ibu Siti Chalimah.
Dituturkannya, tentang Perjalanan KH. Nawawi mulai masa anak-anak hingga masuk sekolah di HISP (Hollands Inlandsche School Partikelir) setingkat SD, kemudian masa remaja KH. Nawawi pernah nyantri kepada Al-Maghfurlloh KH. Hasyim Asyari’ di Tebu Ireng Jombang, Kyai Khozin Siwalan Panji Sidoarjo, Kyai Sholeh Mojosari, Kyai Zainudin Nganjuk dan Kyai Kholil Kademangan Bangkalan Madura. Beliau juga merupakan salah seorang Pendiri NU di Mojokerto.
Pada masa revolusi fisik, KH. Nawawi menjabat sebagai Komandan Laskar Sabilillah, yang wilayahnya meliputi Mojokerto, Kedamean Gresik, Sepanjang dan Sukodono Sidoarjo. Beliau gugur pada tanggal 22 Agustus 1946 dalam pertempuran melawan Belanda di Dusun Sumantoro, Desa Plumpungan, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.
Lokasi gugurnya beliau dijadikan monumen perjuangan, dan dijadikan titik start Napak Tilas Perjuangan KH. Nawawi yang digelar setiap tahun. Berkat jasanya, nama beliau diabadikan menjadi salah satu nama jalan di kawasan Kota Mojokerto. Jalan KH. Nawawi ini menghubungkan Jalan Bhayangkara dengan Jalan Residen Pamuji, dan Jalan Cokroaminoto. **